Donald Trump Sebut Kasus Tiongkok Temui Sisi Terang, Anggota Parlemen: Itu Data Palsu

- 2 April 2020, 15:00 WIB
SEORANG pria Iran ditangkap kepolisian akibat ketahuan membawa senjata tajam di dekat kediaman Donal Trump.
SEORANG pria Iran ditangkap kepolisian akibat ketahuan membawa senjata tajam di dekat kediaman Donal Trump. /REUTERS

Bahkan Presiden AS ini telah mewacanakan pertemuan dengannya guna membahas strategi penanganan virus yang menewaskan ratusan ribu orang di dunia ini.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan, karena hubungannya sangat baik, maka kedua pihak ingin tetap mempertahankan kesepakatan pedagangan multi-miliar dolar yang akan dicapai tahun ini.

Baca Juga: Bingung Berat Badan Naik Selama WFH? Berikut 5 Rekomendasi Makanan Berlemak Sukseskan Diet

"Mengenai apakah angka-angka mereka akurat atau tidak, Saya bukan seorang akuntan dari Tiongkok," ujar Trump.

Sementara itu, beberapa pejabat intelijen menyebut, angka yang diungkap Tiongkok palsu, bahkan senator Partai Republik Ben Sasse menyebut, data yang disampaikan Tiongkok sebagai propaganda.

"Klaim bahwa Amerika Serikat memiliki lebih banyak kasus kematian dibandingkan Tiongkok akibat virus corona adalah palsu.

"Tanpa mengomentari informasi rahasia, ini jelas sangat menyakitkan. Tiongkok akan terus berbohong soal virus corona demi melindungi rezim," ungkap Sasse.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Korupsi Rp 59 Triliun Saat Pandemi Covid-19?

Hal senanda juga disampakaikan anggota Komisi Urusan Luar Negeri Kongres Tiongkok, Michael McCaul. Ia menyebut Tiongkok bukan mitra yang dapat dipercaya dalam perang melawan Covid-19.

Bahkan, ia meminta anggota parlemen negara lain untuk menggelar penyelidikan terkait kasus pembungkaman pandemi ini.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS AFP World Meter Coronavirus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x