Soal Covid-19, Trump Perkirakan Virus Corona di AS Bisa Tewaskan 240.000 Korban Jiwa

- 1 April 2020, 09:28 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berhenti selama pengarahan pada Selasa.*
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berhenti selama pengarahan pada Selasa.* //Alex Brandon

PIKIRAN RAKYAT - Donald Trump telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk bersiap menghadapi dua minggu yang sangat menyakitkan terkait virus corona.

Hal ini disampaikan Trump ketika Gedung Putih mengeluarkan proyeksi baru bahwa mungkin ada 100.000 hingga 240.000 korban jiwa di AS akibat pandemi global Covid-19, meskipun telah dilakukan langkah-langkah pencegahan seperti physcial distancing.

"Saya ingin setiap orang Amerika siap menghadapi hari-hari sulit yang akan datang," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pelabuhan Merak-Bakauheni Ditutup karena Penyebaran Virus Corona

“Kita akan melalui dua minggu yang sangat sulit. Ini akan menjadi dua minggu yang sangat menyakitkan, sangat, sangat menyakitkan," tambahnya dilaporkan The Guardian.

Korban tewas AS akibat virus yang mematikan ini naik mencapai angka 3.800 pada Selasa, 31 Maret 2020.

Dalam menghadapi pandemi, Trump disebut-sebut memperburuk krisis kesehatan yang tengah dihadapi karena gagal mempersiapkan alat uji, alat bantu pernapasan, dan peralatan lainnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Drakor 'Terius Behind Me' Sudah Ramalkan tentang Covid-19?

Sementara itu, Deborah Birx, koordinator respon gugus tugas virus corona Gedung Putih mengatakan, dirinya sempat membuat prakiraan pandemi virus corona di AS mencapai 1,5 juta hingga 2,2 juta kematian di AS.

Tetapi, itu adalah skenario terburuk, yang mana akan terjadi jika langkah-langkah pencegahan tak segera dilakukan.

Oleh karena itu, untuk memperlambat penyebaran virus yang mematikan ini, Deborah Birx meminta semua pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat Amerika untuk mengambil peran serius dalam mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Rabu, 1 April 2020: Waled dan Harjamukti Diguyur Hujan Ringan

Jumlah prediksi kematian bisa menjadi lebih sedikit jika warga AS mampu mengubah perilaku mereka.

"Kami benar-benar yakin kami dapat melakukan jauh lebih baik dari itu," kata Dr. Deborah Birx.

Birx mengatakan negara-negara yang belum melihat lonjakan kasus seperti di New York dapat mengambil tindakan segera untuk meratakan kurva meningkatnya rawat inap dan kematian.

Baca Juga: Gelar Ratas dengan Presiden Jokowi, Ridwan Kamil Lapor Terapkan Karantina Wilayah di Jabar

Sementara itu, kasus terinfeksi virus corona di AS, menurut data dari Worldometers hingga Rabu, 1 Maret 2020 telah mencapai 188.530 kasus.

Pasien yang berhasil disembuhkan ada sebanyak 7.251 orang dengan total kematian mencapai 3.889 jiwa.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x