"Ketika mereka terus minum cairan disinfektan (metanol), akan ada lebih banyak orang yang teracuni,” ujarnya, dilansir PMJ News dari laman Daily Mail, Senin 30 Maret 2020.
Diketahui pula, pandemi Covid-19 di Iran telah menyerang hampir 30.000 orang sehingga menimbulkan kepanikan.
Baca Juga: Kemenpora Siapkan Rencana Anggaran Tambahan untuk Olimpiade Tokyo 2020
Literasi media dan internet yang belum sepenuhnya memadai, membuat orang-orang Iran mudah percaya terkait khasiat alkohol yang bisa menjadi obat penangkal virus corona.
Kasus Covid-19 di Iran dikabarkan mencapai 38.309 pasien positif, di mana angka kematian mencapai 2.604 kasus, akan tetapi dikonfirmasi pasien sembuh sebanyak 12.391 orang.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Konsumsi Minuman Panas Dapat Buka Sumbatan Saluran Pernapasan Guna Tangkal Covid-19
Sebelumnya, kasus keracunan di Iran karena menenggak metanol dalam rentang waktu September hingga Oktober 2018, mencapai 786 orang dan beberapa diantaranya harus kehilangan nyawa.***