WHO Nyatakan Virus Corona Sebagai Pandemi, Tedros Tampak Suram Saat Memaparkan Hal Tersebut

- 12 Maret 2020, 18:18 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.* //Twitter @DrTedros

PIKIRAN RAKYAT - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan menyatakan virus corona sebagai pandemi, yang menurut KBBI berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana meliputi daerah geografi yang luas.

WHO menambahkan, Italia dan Iran kini berada di garis depan penyakit tersebut, dan sejumlah negara lainnya akan menyusul.

"Kami sangat khawatir baik dengan tingkat penyebaran dan keparahan maupun tingkat kelambanan untuk menangani virus corona. Dengan demikian kami menilai bahwa COVID-19 dapat diketegorikan sebagai pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, Rabu, 12 Maret 2020.

Baca Juga: Erat Kaitannya dengan Dunia Kesehatan, Simak Arti Warna Hijau Menurut Pandangan Psikologis

Dilaporkan Reuters, Tedros mendesak masyarakat dunia agar menggandakan upaya untuk mengatasi wabah tersebut. Ia menambahkan, langkah agresif, dinilai mampu berperan besar dalam membatasi pandemi.

 “Ini adalah pandemi pertama yang disebabkan oleh coronavirus. Kita tidak bisa mengatakan ini cukup keras, atau cukup jelas, atau cukup sering. Semua negara masih dapat mengubah arah pandemi ini.

Ini adalah pandemi pertama yang dapat dikendalikan,” tulis Tedros dalam akun Twitter pribadinya, @DrTedros.

Baca Juga: Tetapkan Kebijakan Khusus untuk Penonton, Tur Bintang Lima Dewa 19 Tetap Berjalan di Tengah Merebaknya Virus Corona

Menyatakan suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi alarm pada pemerintah di seluruh dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mencegah maupun menangani wabah.

Ini dikarenakan saat sebuah pandemi dinyatakan, artinya ada kemungkinan penyebaran terus terjadi.

Virus corona, yang muncul pertama kali di Tiongkok pada Desember tahun lalu, telah menyebar ke seluruh dunia, menghentikan industri, membuat penerbangan tersendat, menutup sekolah dan memaksa penundaan acara olahraga dan konser.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Motif Baru Remaja Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar Adalah Karena Pelaku Iri terhadap Korban

"Sekarang tercatat sudah lebih dari 118.000 kasus di 114 negara dan 4.291 orang telah meninggal," kata Tedros memaparkan. Ia menyebut jumlah kasus ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.

Dalam dua minggu terakhir jumlah kasus di luar Tiongkok telah meningkat 13 kali lipat. Sementara itu, jumlah negara yang terkena dampak virus corona juga telah meningkat tiga kali lipat.

Tedros mengatakan hal tersebut dengan reaksi wajah yang tampak suram, terlihat sedikit berbeda dari kepribadiannya yang biasanya optimis.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah