Network
PIKIRAN RAKYAT - Seolah menjadi lelucon bagi oknum yang meraup keuntungan dengan menyebarkan informasi dan menyalahgunakan penderitaan warga Wuhan akibat virus corona.
Kini, beredar sebuah video yang menunjukkan bahwa ribuan warga Tiongkok komunis berbondong-bondong mengucapkan dua kalimat syahadat guna mengantisipasi terjangkitnya virus corona.
Dalam video yang berdurai 1,5 menit ini, ribuan orang mengangkat tangan dan mengacungkan jari telunjuk seraya mengucap dua kalimat syahadat.
Baca Juga: Gelar Indonesia Marathon 2020, Menpora Minta KONI buat Tema Marathon yang Berbeda
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernaa Sutomo Sutan Mansyur pada tanggal 15 Februari pukul 20.19.
"Dalam berita yang berbahasa Mandarin. China Komunis mengklaim Ummat Muslim dalam virus corona mematikan tidak menimpa pada Ummat Islam.
"Ribuan China Komunis akhirnya berbondong-bongong masuk agama Islam secara sukarela dan mengucapkan dua kalimat syahadat," tulis sang pemilik akun Facebook menambahkan keterangan dalam video yang diunggahnya.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram resmi @jabarsaberhoaks, informasi terkait video ribuan warga Tiongkok mengucap dua kalimat syahadat karena ingin terhindar dari wabah virus corona adalah tidak benar atau bohong.
Video yang beredar tersebut tidak berkaitan dengan COVID-19 dan telah beredar sejak Desember 2019, bulan dimana wabah virus mematikan ini belum menyebar dan menjadi situasi yang darurat internasional.
Baca Juga: Hadiri Rakernas PRSI IV 2020, Menpora Zainudin Amali Tekankan Atlet Renang Siap Ikut Olimpiade
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jabar Saber Hoaks, video tersebut pertama kali diunggah oleh Channel YouTube M.A.Khan 786 yang dipublikasikan pada tanggal 4 Juni 2019 dan diberi judul 'Islamic News || Convert To Islam'.
Lalu, video tersebut diunggah kembali oleh Channel Youtube Erandio ICDO pada tanggal 2 Oktober 2019 dan diberi judul 'Alhamdulillah Welcome to Our Brother's in Faith'.
ICDO sendiri merupakan organisasi yang memberikan bimbingan untuk orang-orang yang ingin memeluk agama Islam, dimana salah satu kantornya berada di Filipina.
