Gunakan Dokumen Tidak Jelas, Kepala Desa Kalisari Cirebon Mengaku Prihatin Banyak Penyalur TKW Luar Negeri Bodong

- 22 Februari 2020, 16:10 WIB
Kepala Desa Kalisari Kabupaten Cirebon Humaedi.*
Kepala Desa Kalisari Kabupaten Cirebon Humaedi.* //PR/ EGI SEPTIADI
PIKIRAN RAKYAT - Kepala Desa Kalisari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, Humaedi mengaku prihatin adanya sponsor atau agen penyalur Tenaga Kerja ke Luar Negeri di Cirebon, yang menggunakan dokumen calonnya secara tidak jelas.
 
Hal itu diungkapkan saat ditemui di kantor dinasnya, dampak dari hal itu tentunya membuat pemerintah desa menjadi kesulitan saat ada kasus atau kejadian terkait warganya.
 
 
"Melihat di Desa Kalisari ini mayoritas adalah TKW, seperti kasus Jumaroh salah satunya, bahwa dia berangkat tidak izin ke pemerintah desa, sehingga tidak terdata di perangkat desa setempat sebagai TKW," jelas Humaedi.
 
Huamedi menambahkan, data yang asal-asalan juga pernah terjadi, kala warganya terdaftar sebagai warga dari daerah Sukabumi dan daerah Indramayu.
 

 

"Dan usia calon TKW misalkan di bawah umur, saya sebagai kepala desa tidak akan mengizinkan atau menandatangi karena calon TKW sendiri masih di bawah umur," ungkap Humaedi.

 
Humaedi menekankan, Kementerian Luar Negeri dan Depnaker Cirebon bergerak ketika mendapatkan calon TKW, bisa diserahkan oleh pemerintah desa yang menyerahkan ke PT penyalur tenaga kerjanya.
 
"Hilangkan sponsor perketat proses penyaluran oleh sponsor, karena sudah jelas para oknum sponsor itu membuat dokumen tidak jelas, main potongannya besar terhadap hak calon TKW yang disalurkannya," tambah Humaedi.
 
Lebih lanjut kata Humaedi, tenaga penyalur seperti itu di Jawa Barat agar bisa dihapuskan. Selain besar potongannya, juga membuat data si calon tersebut tidak jelas di tingkat desanya.
 
 
"Terlebih sekarang banyak warga yang tidak diizinkan pemerintah desa, karena di bawah umur atau tidak bisa baca tulis, mereka dengan jalur belakang dan lain sebagainya memaksa untuk berangkat," terang Humaedi.
 
Seperti daerah Timur Tengah misalnya, pemerintah sendiri sudah melarang warganya untuk berangkat ke sana, akan tetapi para penyalur nakal masih nekat memberangkatkan para TKW ke sana.
 
"Untuk tujuan ke Timur Tengah sendiri tidak ada sponsor yang buka, hingga akhirnya banyak sponsor melakukan pemberangkatan secara ilegal atau memaksakan, agar calon TKW dapat berangkat ke timur tengah, " pungkas Humaedi.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x