Akibat Tangani Pasien Virus Corona, Enam Petugas Kesehatan Tiongkok Tewas dan 1.102 Terinfeksi

- 15 Februari 2020, 12:18 WIB
PEKERJA di Tiongkok diwajibkan mengisi formulir kesehatan setiap hari selama virus corona mewabah.*
PEKERJA di Tiongkok diwajibkan mengisi formulir kesehatan setiap hari selama virus corona mewabah.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT – Semenjak kemunculannya di awal tahun 2020, wabah virus corona telah menewaskan ribuan orang dan menginfeksi puluhan ribu orang.

Namun sampai hari ini, Tiongkok terus berjuang memerangi wabah virus corona (Covid-19) hingga tanpa sadar petugas kesehatan yang menangani pasien ikut terinfeksi juga.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Daily Mail, enam kematian terbaru para petugas kesehatan Tiongkok itu disebabkan oleh kekurangannya masker dan alat pelindung, sehingga mereka menemui pasien tanpa perlindungan apapun.

Baca Juga: Situs Asing Sebut Tiongkok Akan Bunuh Massal Pasien Virus Corona demi Selamatkan Umat Manusia, Faktanya Berbeda

Pemerintah Tiongkok segera bergegas ke rumah sakit Wuhan untuk mencari fakta dengan menggunakan alat pelindung.

Disana ditemui banyak dokter dan perawat di Wuhan kewalahan menangani pasien, sehingga mereka harus melihat pasien tanpa masker yang tepat.

Padahal, seharusnya mereka mengganti perlengkapan perlindungan secara teratur, tetapi ketiadaan pasokan masker dan alat pelindung yang memadai mereka terpaksa menggunakan kembali perlengkapan perlindungan yang sama atau tidak memakai sama sekali perlengkapan perlindungan tersebut.

Baca Juga: Wakilkan Kemenpora Ungkapkan Duka Cita, Sesmenpora Hadiri Pemakaman Legenda Bulutangkis Tati Sumirah

“Hari ini 1.102 dari 1.716 petugas kesehatan yang terinfeksi terkena virus di kota Wuhan,” tutur Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Zeng Yixin pada Kamis, 13 Februari 2020.

Sementara itu, seorang dokter di sebuah komunitas klinik di Wuhan mengatakan bahwa dia dan 16 rekannya menunjukkan gejala yang mirip dengan virus corona, termasuk infeksi paru-paru dan batuk.

Risiko terhadap staf medis dapat terinfeksi virus begitu disorot saat seminggu yang lalu Li Wenliang, yang merupakan seorang dokter mat,a telah ditegur karena berusaha memberitahu kemunculan virus itu dan harus meninggal karena berhenti berjuang melawan Covid-19.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Bantu Dongkrak Perekonomian Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Dapat Pujian Sebagai Gubernur Inovatif

Kematiannya tersebut membuat amarah publik Tiongkok meluap deras di media sosial Tiongkok. Bahkan, seorang akademisi di Wuhan menulis surat terbuka yang menuntut reformasi dan kebebasan berbicara.

Kini, korban terinfeksi di seluruh dunia tercatat mencapai 64.000 orang dengan dua hari terakhir menunjukkan kenaikan tajam setelah perubahan metode mendiagnosa.

Sedangkan, korban nasional naik menjadi 1.380 sejak Jumat kemarin, meskipun 108 kematian di Hubei telah dihapus.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Usul Penutupan Sekolah Akibat Kasus Bullying, Sekum Muhammadiyah: Ini Tidak Adil

Kemarin, Jepang pun mengonfirmasikan kematian korban virus corona ketiga di luar daratan Tiongkok, setelah terjadi masing-masing di Hong Kong dan Filipina. Selain itu, sekarang ada lebih dari 200 kasus di atas kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina, di Jepang.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x