PIKIRAN RAKYAT - Korban dari munculnya virus Corona kian hari kian bertambah. Pasalnya, Virus ini diketahui bisa menjadi virus yang mematikan meskipun gejala awalnya bisa dilihat seperti penyakit biasa pada umumnya.
Gejala awal ini bisa berupa flu, batuk, demam hingga paling parah bisa membuat sesak di pernafasan hingga terjadinya penyakit pneumonia.
Diketahui bahwa korban yang terinfeksi sudah menyebar di berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, hingga Australia.
Baca Juga: Gara-gara Konflik Keluarga, BPJS Putus Kerjasama RS Budi Luhur
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian, bahwa hingga Senin 27 Januari 2020 Media Pemerintah China melaporkan lebih dari 2.700 orang telah terinfeksi corona Virus.
Sementara itu, 461 orang sedang berada dalam kondisi kritis dan sudah 80 orang diketahui meninggal di Tiongkok.
Meski yang terkonfirmasi sebanyak kurang lebih 2.700 kasus, namun diduga sudah ada sekitar 100.000 yang terinfeksi virus tersebut di seluruh dunia.
Baca Juga: Profesi Nelayan Penuh Resiko, Program Asuransi Gratis Terus Berlanjut
Hal tersebut dinyatakan oleh seorang ahli kesehatan masyarakat di Imperial College, Profesor Neil Ferguson.
Selain itu juga banyak warga Luar Negeri yang terperangkap di Wuhan Tiongkok dan tidak dapat keluar dri wilayah tersebut.
Pasalnya Pemerintahan telah menutup akses transportasi serta layanan umum yang ada di Wuhan sehingga wilayah tersebut kini terisolasi
Baca Juga: Ratusan Personel Keamanan Disiapkan PT KAI Jelang Natal dan Tahun Baru.
Hingga kini diketahui bahwa Pemerintah Tiongkok telah menyiapkan 1000 tempat tidur di Wuhan.
Oleh karena itu, Perdana Meneteri Tiongkok, Li Keqiang telah melakukan perjalanan ke Wuhan pada Senin 23 Januari 2020.
Ia datang untuk memantau fasilitas medis yang ada di Wuhan untuk memastikan pasien yang ada di sana mendapatkan pelayanan yang baik.***