Ledakan Bom Bunuh Diri Terjadi di Masjid Syiah di Afghanistan, Sejumlah Orang Tewas dan Luka-luka

- 16 Oktober 2021, 12:10 WIB
Ledakan bom bunuh diri terjadi di masjid syiah di Afghanistan, ada sejumlah korban yang tewas atau mengalami luka-luka.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di masjid syiah di Afghanistan, ada sejumlah korban yang tewas atau mengalami luka-luka. /Tangkapan layar Reuters

PR CIREBON - Ledakan bom bunuh diri menghantam sebuah masjid Syiah di kota Kandahar, Afghanistan selatan saat sedang melakukan salat Jumat, menurut seorang komandan polisi setempat kejadian ini setidaknya menewaskan sedikitnya 50 orang.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman The Washington Post, Abdul Ghafar Mohammadi selaku Komandan Polisi Kandahar mengatakan jumlah korban tewas lebih dari 50 dengan sedikitnya 100 terluka.

Akan tetapi dia tidak bisa lebih spesifik mengatakan jumlah korban karena diperkirakan akan meningkat, petugas kesehatan yang bertugas menemukan lebih banyak mayat setelah ledakan.

Baca Juga: Terjadi Ledakan di Masjid Kandahar, Afghanistan, 7 Orang Tewas 13 Orang Luka- Luka

“Banyak mayat berada di bawah reruntuhan masjid,” ucap Hafiz Abdul Hai Abbas selaku Direktur Kesehatan Provinsi Kandahar.

Banyak orang Afghanistan khawatir bahwa serangan itu menunjukkan bahwa Taliban yang sekarang menguasai seluruh Afghanistan tidak dapat mengendalikan kelompok militan dan teroris lainnya terutama di daerah perkotaan.

Jika kelompok-kelompok seperti al-Qaeda dan Negara Islam dapat tumbuh di Afghanistan di bawah Taliban, negara itu bisa kembali menjadi surga bagi mereka yang berniat meluncurkan serangan internasional.

Baca Juga: Anak Perempuan Afghanistan Hilang Hak Pendidikan, Taliban Hanya Ijinkan Anak Laki-Laki Kembali ke Sekolah

Serangan di Kunduz pekan lalu ketika seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid Syiah yang ramai selama salat Jumat menewaskan hampir 50 jemaah dan melukai puluhan lainnya diklaim oleh cabang ISIS di Afghanistan.

Taliban, yang mengambil alih kekuasaan dua bulan lalu dan berada di bawah tekanan untuk melindungi warga Afghanistan dari ledakan semacam itu, mengutuk serangan itu sebagai kejahatan besar dan memerintahkan para pejuangnya untuk menangkap orang-orang di belakangnya.

Saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar beberapa ledakan dari masjid.

Baca Juga: Beri Banyak Bantuan Kemanusiaan, Korea Selatan Ajari Pengungsi Afghanistan Adaptasi di Negeri Gingseng ini!

“Pertama, saya mendengar suara tembakan, lalu diikuti ledakan, Darah ada di mana-mana,” tutur Abdul Jabar Karimi, 40 tahun, yang selamat dari ledakan.

Murtaza Khaledi, 26, mengatakan dia melihat sebanyak empat pembom bunuh dirum dua yang meledakkan bom mereka di dekat pintu masuk masjid dan dua yang meledakkan bahan peledak mereka di dalam gedung.

“Semua orang terkejut. Syiah di Kandahar tidak pernah diserang sebelumnya,” kata Khaledi.

Baca Juga: Sebut Mengakui Pemerintahan Taliban di Afghanistan Bukan Prioritas, Qatar: yang Penting Kemanusiaan

Rekaman dari dalam masjid menunjukkan beberapa mayat berlumuran darah di lantai, beberapa ditutupi seprai, sementara para penonton meratap. Taliban mengatakan telah mengirim pasukan elitnya ke lokasi untuk menyelidiki.

Negara Islam memandang pengikut sekte Islam Syiah sebagai bid'ah dan sering menargetkan tempat ibadah mereka.

Ada beberapa serangan di situs-situs keagamaan setelah pasukan AS keluar dari negara itu pada Agustus 2021, menyoroti tantangan yang dihadapi Taliban dalam menjaga keamanan sebagai penguasa baru Afghanistan.

Misi bantuan PBB di Afghanistan menyebutkan korban hari Jumat sekira 30 orang tewas, PBB juga mengutuk serangan terhadap apa yang disebutnya masjid Syiah terbesar di Kandahar tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Washington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x