Khawatir Kasus Covid-19 Melonjak, Partai Sarawak Bersatu Kecam Pelaksanaan Pemilihan Negara Bagian Tahun ini!

- 13 Oktober 2021, 20:16 WIB
Ilustrasi Covid-19 - Presiden Partai Sarawak Bersatu mengecam soal pemilihan negara bagian sebelum akhir tahun ini, akibat Covid-19 yang belum usai.
Ilustrasi Covid-19 - Presiden Partai Sarawak Bersatu mengecam soal pemilihan negara bagian sebelum akhir tahun ini, akibat Covid-19 yang belum usai. /Pixabay/fernandochiminaicela

PR CIREBON - Presiden Partai Sarawak Bersatu (PSB), salah satu partai politik di Serawak Malaysia, Datuk Seri Wong Soon Koh memberikan seruan terkait dengan kondisi Covid-19.

Dikabarkan Presiden Partai Sarawak Bersatu ini mendesak Gabungan Partai Sarawak (GPS) untuk menahan diri menyerukan pemilihan negara bagian sebelum akhir tahun ini, karena kondisi Covid-19.

Presiden Partai Sarawak Bersatu, juga menjelaskan bahwa pada saat ini berdear rumor pabrik telah overdrive juga rumor darurat di Serawak akan segera dicabut padahal Covid-19 masih menyerang.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 13 Oktober 2021, Kasus Aktif Corona per Hari Ini Capai 20 Ribu

Bahkan yang megejutkan, Presiden Partai Sarawak Bersatu sebut ada rumor majelis kemungkinan akan dibubarkan pada bulan ini, untuk pemilihan bulan depan.

Menurut Majelis Bawang Assan, upaya GPS untuk membubarkan majelis, pada saat kondisi pandemi Covid -19 di wilayah Sarawak sedang memuncak.

"Baik PSB dan DAP negara telah mengeluarkan pernyataan keras untuk mengutuk segala upaya GPS untuk membubarkan MPR saat ini ketika pandemi Covid-19 di Sarawak sedang memuncak," tuturnya.

Baca Juga: Target Jumlah Vaksinasi Sudah Tinggi, Korea Selatan Tetapkan Akan Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Selain itu, Datuk Seri mencatat bahwa Ketua Menteri Datuk Abang Johari Openg tidak membantah sama sekali rumor tersebut.

"Sebaliknya, kami mendengar dari beberapa pemimpin eselon bawah GPS yang konon membela keputusan apa pun," ucap Datuk Seri.

"Untuk mengadakan pemilihan sekarang, dengan alasan bahwa pemilihan sudah terlambat sejak masa jabatan Majelis Negara berakhir pada 6 Juni tahun ini," lanjutnya. 

Baca Juga: Target Jumlah Vaksinasi Sudah Tinggi, Korea Selatan Tetapkan Akan Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Ia mengatakan bahwa alasan ini murni omong kosong, karena jika itu terjadi, pemilu bisa saja digelar ketika Darurat Nasional berakhir pada 1 Agustus.

Tak hanya itu, Datuk Seri juga mengatakan, meskipun ada perintah Undi18 (mereka yang berusia 18 hingga 21 tahun), namun tetap tidak akan bisa memilih, jika pemilihan negara bagian diadakan bulan depan.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay mail, pemilihan masih belum mempunyai persiapan apapun.

Baca Juga: 10 Buah Tinggi Kalori untuk Menambah Berat Badan, Salah Satunya Kelapa!

Oleh karena itu, akan terjadi penambahan kelompok besar serta muda, untuk menambahkan suaranya dalam pemilihan tersebut.

"Setiap alasan bahwa masa jabatan majelis negara bagian saat ini telah berakhir dan pemilihan harus diadakan sebelum akhir tahun ini," jelasnya

"Akan terdengar hampa dan salah bagi semua orang Sarawak yang berpikiran benar,” tambahnya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Tanyakan Jika Rizky Billar Selingkuh, Lesti Kejora Beri Jawaban Menohok

Tak sampai disitu, Datuk Seri juga meminta agar GPS melihat contoh Sabah, yang lakukan pemilihan negara bagian hingga kasus Covid-19 melonjak setelahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Malay Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x