Sebut Sofa yang Dibelinya Telah Sering Melukai Cucu, Nenek di Inggris Ini Tuntut Perusahaan Ritel

- 6 Oktober 2021, 18:20 WIB
ILUSTRASI - Seorang nenek di Inggris menuntut perusahaan ritel karena menurutnya, sofa yang diproduksi sering melukai sang cucu.
ILUSTRASI - Seorang nenek di Inggris menuntut perusahaan ritel karena menurutnya, sofa yang diproduksi sering melukai sang cucu. /Martin Pechy/Pexels/

"Sofa ini berbahaya. Kalau Anda memiliki anak kecil di rumah, bagi saya itu adalah bahaya keamanan. Saya ingin keluar dari rumah, saya tidak bisa membiarkan cucu saya terus melukai dirinya sendiri,” kata sang nenek.

"Apa yang akan terjadi? Cucu saya kehilangan matanya? Saya masih memiliki cicilan selama 4 tahun dan merasa gelisah setiap kali dia duduk di sana,” ia menambahkan.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 6 Oktober 2021, Terdapat Penambahan Kasus Corona Baru Sebanyak 1.484

Ibu rumah tangga itu masih memiliki sisa cicilan empat tahun untuk perabotan baru, mengklaim lapisan sofanya sangat tipis sehingga dia bisa merasakan ujung kayunya.

DFS menjelaskan bahwa mereka telah memeriksa sofa dan menemukan bahwa sofa itu tidak rusak dan tidak berbahaya.

Area kurang empuk, tepatnya di tepi bagian dalam sandaran tangan, memiliki desain lengan kotak dan itu tidak rusak atau berbahaya.

Baca Juga: Facebook Dituding Lebih Mementingkan Keuntungan Personal

"Kami berkomitmen untuk menyediakan pelanggan kami dengan produk berkualitas tinggi dan selama setahun terakhir, catatan kami tidak menunjukkan keluhan terdaftar mengenai bantalan lengan pada produk ini atau catatan cedera,” kata DFS dalam pernyataannya.

"Sofa belakang Lyric formal (dipilih oleh pelanggan) adalah sofa dengan lengan persegi, desainnya lebih bersudut daripada beberapa gaya lengan 'bulat' tetapi memiliki tambahan bantal guling untuk lengan,” jelas perusahaan itu.

Sofa jenis tersebut, lanjut DFS, adalah sofa panjang dan mereka telah menjual lebih dari seribu produk.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah