Pejabat Militer AS Singgung Perjanjian Trump dan Taliban Soal Penarikan Pasukan, Sebut Berikan Efek 'Merusak'

- 1 Oktober 2021, 10:15 WIB
Dalam peninjauan lanjut penarikan pasukan AS dari Afghanistan, pejabat militer singgung efek 'merusak' perjanjian Trump dan Taliban.
Dalam peninjauan lanjut penarikan pasukan AS dari Afghanistan, pejabat militer singgung efek 'merusak' perjanjian Trump dan Taliban. /REUTERS/Mustafa Andaleb

Akan tetapi, upaya diplomatik itu gagal dilakukan sebelum mantan Presiden AS Donald Trump digantikan oleh Presiden Joe Biden pada Januari.

Presiden AS yang baru pun mendorong rencana penarikan pasukan tetapi memperpanjang batas waktu hingga 31 Agustus.

Baca Juga: Nagita Slavina Unggah Foto Bareng Aurel Hermansyah, Paula Verhoeven, dan Lesti Kejora, Hal Ini Jadi Sorotan

McKenzie mengatakan dia juga percaya untuk beberapa waktu bahwa jika AS mulai mengurangi jumlah penasihat militernya di Afghanistan di bawah 2.500, runtuhnya pemerintah di Kabul tidak akan terhindarkan dan militer akan mengikuti.

Dia mengatakan selain efek penurunan moral dari perjanjian Doha, pengurangan pasukan yang diperintahkan oleh Joe Biden pada bulan April adalah faktor berpengaruh lain.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin, bersaksi bersama McKenzie, mengatakan dia setuju dengan analisis McKenzie.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 1 Oktober 2021: Libra Keras Kepala dan Scorpio yang Harus Bertanggung Jawab

Dia menambahkan bahwa perjanjian Doha juga mengikat AS untuk mengakhiri serangan udara terhadap Taliban, sehingga kelompok bersenjata menjadi lebih kuat.

Perjanjian Doha juga membuat Taliban meningkatkan operasi serangan mereka terhadap pasukan keamanan Afghanistan yang membuat negara itu kehilangan banyak orang.

Sidang tersebut adalah bagian dari apa yang kemungkinan akan menjadi tinjauan kongres yang diperpanjang atas kegagalan AS di Afghanistan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah