PR CIREBON- Satu hari setelah ledakan beruntun mengguncang Kabul, Afghanistan korban tewas dilaporkan mencapai lebih dari 100 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS). Insiden ini pun turut ditanggapi oleh mantan Presiden AS Donald trump.
Diungkapkan Donald Trump bahwa serangan ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan pada Kamis, 26 Agustus 2021 tidak akan terjadi jika dirinya adalah Presiden AS.
"Serangan di Kabul, Afghanistan tidak akan terjadi jika saya adalah Presiden (AS) Anda," tutur Donald Trump, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman India Today.
Baca Juga: Dikenal Tak Suka Diganggu Saat Beristirahat, Ini Zodiak yang Paling Malas dalam Astrologi
"Tragedi ini seharusnya tidak pernah terjadi, seharusnya tidak pernah terjadi, dan itu tidak akan terjadi, jika saya adalah Presiden Anda," sambungnya.
Lebih lanjut, Donald Trump pun menyampaikan duka cita terhadap sejumlah tentara AS yang turut menjadi korban dalam serangan di Kabul tersebut.
"Sebagai satu negara, Amerika berduka atas kehilangan anggota layanan Amerika kami yang berani dan brilian dalam serangan teroris biadab di Afghanistan," ujarnya.
"Para pejuang Amerika yang mulia ini menyerahkan hidup mereka dalam menjalankan tugas," lanjutnya.