Pemungutan suara hari Rabu dilihat sebagai ujian apakah partai tersebut dapat keluar dari bayang-bayang Abe.
Menurut para ahli, pengaruhnya dalam urusan pemerintahan dan partai sebagian besar telah membungkam pandangan yang beragam dan menggeser partai ke kanan.
Baca Juga: Giring Sebut Anies Baswedan Berpura-pura, Deddy Corbuzier: Beliau Akting, Gitu Maksud Lu?
Pemungutan suara partai juga dapat mengakhiri era stabilitas politik yang tidak biasa dan mengembalikan Jepang ke kepemimpinan “pintu putar”.
“Kekhawatiran bukan tentang individu tetapi stabilitas politik Jepang,” tutur wakil presiden senior untuk Asia di Pusat Studi Strategis dan Internasional, Michael Green, Selasa.
"Ini tentang apakah kita memasuki periode ketidakstabilan politik Jepang dan jabatan perdana menteri jangka pendek. Itu membuat sangat sulit untuk bergerak maju dalam agenda," sambungnya.
Baca Juga: Pria Lansia di Bangladesh Ini Kembali Bertemu sang Ibu Setelah 70 Tahun Berpisah
Seperti diketahui, Suga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri setahun setelah menjabat karena masalah kesehatan.
Pengunduran diri itu pun mengakhiri kepemimpinannya yang hampir delapan tahun, terpanjang dalam sejarah konstitusional Jepang.***