Temui Titik Cerah, Palestina akan Rekonstruksi Gaza, Dimulai Oktober Setelah Dijanjikan 1 Miliar Dolar

- 27 September 2021, 11:30 WIB
Setelah melewati masa yang kompleks setelah berbagai serangan, Palestina kini akan mulai membangun kembali kawasan Gaza.
Setelah melewati masa yang kompleks setelah berbagai serangan, Palestina kini akan mulai membangun kembali kawasan Gaza. /MOHAMMED SALEM/REUTERS

PR CIREBON - Setelah melewati masa yang kompleks setelah berbagai serangan, Palestina kini akan mulai membangun kembali kawasan Gaza.

Empat bulan setelah Israel melancarkan serangan mematikannya, fase pertama dari proses rekonstruksi akan segera dimulai di Jalur Gaza.

Rencana rekonstruksi dirumuskan bersama oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza, Komisi Rekonstruksi Gaza Qatar dan pihak internasional lainnya.

Baca Juga: 5 Zodiak Yang Terlahir sebagai Pemimpin Hebat dan Menjadi Bos Besar, Salah Satunya Virgo

"Qatar telah berjanji untuk menyediakan 500 juta dolar AS untuk membangun kembali unit-unit perumahan yang hancur dalam serangan Israel baru-baru ini,"

"Mesir juga berjanji menyediakan 500 juta dolar AS untuk pembangunan infrastruktur dan pembongkaran jalan," katanya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dalam Al Jazeera.

Serangan 11 hari Mei lalu menewaskan lebih dari 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, yang ditandai dengan intensitas tinggi dan menargetkan rumah dan infrastruktur sipil.

Baca Juga: Waspada! Prakiraan Cuaca Cirebon Hari Ini Senin 27 September 2021: Hujan Petir di Sore Hari

Sekitar 2.000 rumah hancur, serta 22.000 unit rusak sebagian, memaksa puluhan ribu warga Palestina mengungsi. Sedikitnya 4 gedung tinggi diratakan dengan tanah, dan 74 gedung publik menjadi sasaran.

Menurut Sarhan, kerugian dalam perang baru-baru ini diperkirakan mencapai 497 juta dolar AS.

"Blokade 14 tahun rute ini oleh Israel dan Mesir telah menciptakan banyak hambatan dalam proses rekonstruksi. Israel melarang bahan bangunan melewati titik-titik perbatasannya, sehingga memperburuk kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza," kata Salhan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Raffi Ahmad Pergoki Dimas Ahmad hingga Malaysia Panik Australia Beli Kapal Selam Nuklir

Kesepakatan rekonstruksi mencakup tiga fase. Yang pertama melibatkan rekonstruksi rumah oleh Komisi Qatar, yang akan membangun kembali 1.000 unit yang hancur, 800 di antaranya rusak sebagian.

Menurut Salhan, Mesir akan memulai tahap pertama dalam beberapa hari. Pengaturan masuknya peralatan konstruksi ke Jalur Gaza dilakukan melalui perbatasan Rafah.

Dia mengatakan bahwa Kuwait sebelumnya telah berjanji untuk membangun menara yang hancur dalam serangan terakhir, tetapi perjanjian itu belum disetujui secara resmi.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 27 September 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

“Kami mengharapkan lebih banyak donor untuk bergabung dalam proses rekonstruksi dalam tiga bulan ke depan, termasuk Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Uni Eropa, dan berkontribusi untuk mendukung sektor industri dan pertanian Gaza,” kata Sarhan.

Juru bicara pemerintah Gaza, Salamamaruf, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel setuju untuk mencabut pembatasan bahan bangunan yang memasuki Gaza.

Mekanisme Rekonstruksi Gaza (GRM) adalah perjanjian sementara yang dirancang oleh PBB dan dinegosiasikan oleh Otoritas Palestina dan Israel pada September 2014.

Baca Juga: Ada Primogems Gratis Menantu! Berikut Kode Redeem Genshin Impact 'GI' Hari Ini 27 September 2021

Mekanisme tersebut bertujuan untuk memecahkan “masalah keamanan” Israel sambil mengizinkan bahan konstruksi (hanya agregat, semen dan baja) untuk memasuki Jalur Gaza untuk proyek konstruksi.

Namun, kendala utama yang ditakuti oleh Komisi Rekonstruksi Gaza adalah meskipun kesepakatan tercapai, Israel masih memblokir kargo.

"Ini adalah tantangan utama untuk melanjutkan pengepungan Gaza. Israel dapat melarang masuknya bahan bangunan melalui perbatasannya kapan saja," kata Marouf.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 27 September 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Nikmati Setiap Hari Barumu

“Kami berharap organisasi donor dan semua mitra dapat memastikan masuknya bahan bangunan secara stabil sesuai dengan kesepakatan.”

Marouf menambahkan, siklus ekonomi Gaza telah menemui jalan buntu karena sepenuhnya bergantung pada dimulainya proses rekonstruksi.

“Tingkat pengangguran di kalangan anak muda di Gaza adalah 50%, dan proses rekonstruksi akan membantu menciptakan lapangan kerja, menyuntikkan modal dan membangun negara yang stabil di negara itu.”

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 27 September 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Marouf juga memperingatkan bahwa penundaan atau penundaan rencana rekonstruksi akan mengganggu ketenangan saat ini di daerah tersebut.

"Jika tekanan terus diberikan di Gaza, akan ada ledakan yang akan segera terjadi, konsekuensinya akan ditanggung oleh Israel. Situasi di Jalur Gaza tidak dapat terus seperti ini."

Menurut Marouf, jika semua donor mematuhi komitmennya dan berjalan sesuai rencana, pekerjaan rekonstruksi akan selesai pada akhir 2022.

Kepala Kantor Media Gaza, Hosni Muhanna, mengatakan, pemerintah kota menyambut baik pekerjaan rekonstruksi tersebut. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah