Taliban Siap Terapkan Kembali Hukuman Eksekusi dan Amputasi di Afghansitan: Memotong Tangan Sangat Diperlukan

- 26 September 2021, 21:15 WIB
Ilustrasi. Salah satu pendiri Taliban, Mullah Nooruddin Turabi mengonfirmasi hukuman eksekusi dan amputasi di Afghanistan akan kembali diterapkan.
Ilustrasi. Salah satu pendiri Taliban, Mullah Nooruddin Turabi mengonfirmasi hukuman eksekusi dan amputasi di Afghanistan akan kembali diterapkan. /REUTERS/Stringer

PR CIREBON- Taliban dikabarkan akan menerapkan kembali hukuman seperti amputasi dan eksekusi bagi para penjahat di Afghanistan.

Terkait penerapan kembali hukuman eksekusi dan amputasi di Afghanistan itu pun di konfirmasi oleh Mullah Nooruddin Turabi, salah satu pendiri Taliban.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Independent, Mullah Nooruddin Turabi dikenal karena interpretasi ekstremisnya terhadap hukum Islam dan menjabat sebagai menteri kehakiman pemerintahan Taliban sebelumnya pada akhir 90-an di Afghanistan.

Baca Juga: Febri Diansyah Desak Jokowi Angkat 56 Pegawai KPK sebagai ASN dengan 5 Alasan Ini

"Memotong tangan sangat diperlukan untuk keamanan," kata Mullah Nooruddin Turabi dalam wawancara dengan Associated Press, menambahkan bahwa itu akan berfungsi sebagai pencegah.

Dia menambahkan bahwa pemerintah baru Taliban sedang mempelajari apakah hukuman ini harus dijatuhkan di depan umum, seperti di masa lalu, dan akan segera "mengembangkan kebijakan".

Sebagai informasi, pemerintahan Taliban sebelumnya di Afghanistan ditandai dengan insiden "keadilan" yang mengerikan seperti eksekusi publik di lapangan sepak bola di Kabul.

Baca Juga: Badan PBB Peringatkan Kelaparan akan Segera Terjadi di Afghanistan: Mengerikan

Kelompok garis keras itu melempari batu, menembak jatuh atau mengamputasi anggota badan pria dan wanita yang dituduh melakukan kejahatan, bahkan jika itu adalah pencurian dan perampokan kecil-kecilan.

Pada saat itu, perbuatan hukuman yang diterapkan Taliban tersebut dikritik oleh dunia internasional.

"Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum dan hukuman mereka," tutur Turabi menanggapi kritik internasional pada saat itu.

Baca Juga: Adik Perempuan Kim Jong Un Bersedia Akhiri Perang Korea Apabila AS Mengikuti Persyaratan Berikut Ini!

"Tidak ada yang akan memberi tahu kita seperti apa seharusnya hukum kita. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Quran," sambungnya.

Diketahui, sejak Taliban menguasai Kabul pada pertengahan Agustus, kekhawatiran telah meningkat bahwa tindakan barbar serupa akan dilakukan lagi, meskipun kelompok ekstremis mengklaim bahwa kali ini lebih liberal.

Laporan dari negara telah muncul bahwa orang-orang yang dituduh melakukan kejahatan yang dirahasiakan telah dipermalukan dan diarak di depan umum.

Baca Juga: Kenang Setahun Keluar dari KPK, Febri Diansyah Penuhi Janji untuk Terus Kritisi KPK

Namun sementara itu, para pemimpin Taliban telah mengklaim bahwa akan ada kesetaraan dan keadilan gender dalam aturan barunya.

Turabi juga mengulangi klaim ini dalam wawancaranya dengan jurnalis wanita dan berkata "Kami berubah dari masa lalu".

Rezim Taliban terakhir telah melarang semua bentuk hiburan, termasuk film dan olahraga. Tapi televisi, telepon genggam, foto dan video akan diizinkan sekarang.

Baca Juga: Ngomel pada Sang Kekasih usai Belikan Ini, Deddy Corbuzier: Mahal Nih Mahal

"Karena ini adalah kebutuhan masyarakat, dan kami serius tentang itu", katanya.

Dia menambahkan bahwa hakim, termasuk wanita, akan mengadili kasus kali ini, tetapi menegaskan kembali bahwa hukum akan didasarkan pada hukum syariah (Islam).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah badan internasional lainnya telah menyatakan keprihatinan tentang situasi hak asasi manusia di Afghanistan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan 27 September - 3 Oktober 2021: Capricorn, Fokuslah pada Diri Sendiri

Beberapa negara juga mengancam akan mengisolasi negaranya jika mengulangi kegiatan di masa lalu. Namun, rezim baru telah berulang kali mengklaim akan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah