Network
PR CIREBON- Pada Minggu, 19 September 2021, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson berbicara terkait keretakan diplomatik dengan Paris atas pakta keamanan baru dengan Australia dan AS.
Dalam pernyataan itu, untuk mengecilkan keterakan hubungan tersebut, PM Inggris Boris Johnson mengatakan "cinta negaranya pada Prancis tidak dapat dihapus".
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail, berbicara kepada wartawan saat ia terbang ke New York, Boris Johnson bersikeras Inggris dan Prancis memiliki "hubungan yang sangat bersahabat".
Baca Juga: Ramalan Zodiak 20 September 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Luangkan Waktu untuk Mendengarkan
Tak hanya itu, ia juga menggambarkan hubungannya dengan Prancis sebagai hubungan "sangat penting".
Seperti diketahui sebelumnya, perjanjian keamanan, dan keputusan terkait Australia untuk kesepakatan bernilai miliaran dolar untuk kapal selam Prancis telah dibatalkan demi kapal bertenaga nuklir Amerika.
Terkait pembatalan keputusan itu pun memicu kemarahan di Paris.
Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 20 September 2021: Klaim dan Dapatkan Berbagai Hadiah Menarik!
Atas kekecewaan itu, Presiden Emmanuel Macron memanggil duta besar Prancis untuk Canberra dan Washington dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menteri luar negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan pada akhir pekan bahwa Inggris adalah "roda ketiga" dalam urusan itu.
Jean-Yves Le Drian pun menuduh London "oportunisme terus-menerus".
Diketahui, seorang sumber di kementeriannya kepada AFP pada Minggu, mengatakan Prancis telah membatalkan pertemuan yang ditetapkan minggu ini antara Menteri Pertahanan Florence Parly dan timpalannya dari Inggris Ben Wallace.
Tetapi, di pesawat Johnson meremehkan kekhawatiran Prancis.
Dia mengatakan pakta tersebut, yang dijuluki AUKUS.
Baca Juga: Kebingungan Rowoon SF9 dalam Drakor Terbaru The Kings Affection Terungkap!
"Dengan cara apa pun tidak dimaksudkan untuk menjadi zero-sum, itu tidak dimaksudkan untuk menjadi pengecualian," katanya.
"Itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan oleh siapa pun dan terutama bukan teman-teman Prancis kami," katanya.***
