Network
PR CIREBON – Seorang wanita yang telah meninggal secara klinis selama 45 menit setelah mengalami serangan jantung, hidup kembali sebelum putrinya melahirkan dengan operasi Caesar darurat.
Wanita bernama Kathy Patten dari Maryland di Amerika Serikat (AS) itu menyebut kejadian dirinya hidup kembali sebagai keajaiban.
Sebelumnya, wanita tersebut tidak memiliki denyut nadi atau oksigen ke otak selama 45 menit sehingga dinyatakan meninggal.
Baca Juga: Kenali Fakta-fakta Soal Tidur Siang, Bisa Membuat Gemuk?
Namun para dokter di Greater Baltimore Medical Center tidak berhenti berjuang mati-matian untuk menyelamatkan nyawanya.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mirror, Patten sedang bermain golf ketika dia mendapat telepon bahwa putrinya, Stacey Fifer, sedang melahirkan.
Calon nenek yang kedelapan kalinya itu bergegas ke rumah sakit untuk menemani putrinya.
Akan tetapi, Patten mengalami serangan jantung saat dia tiba di rumah sakit.
Tenaga medis membawanya ke ruang gawat darurat, di mana mereka mencoba CPR dan memberikan oksigen, tetapi tidak berhasil.
Patten tidak memiliki detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, atau oksigen ke otak selama 45 menit, yang mengindikasikan dia mati secara klinis.
Pada saat yang sama, Stacey menghadapi persalinan yang membutuhkan operasi caesar darurat.
Kemudian, seperti yang dijelaskan oleh Patten, keajaiban pertama terjadi, dan tim medis dapat membangkitkannya kembali.
"Saya bersyukur kepada Tuhan karena memberi saya kesempatan lagi," katanya.
"Saya hanya akan menjadi orang terhebat yang saya bisa. Ini adalah kesempatan kedua dalam hidup, dan itu cukup menakutkan," tandasnya.
Tak lama kemudian kemdian, Stacey melahirkan bayi Alora. Ia menganggap sebuah takdir bahwa ibunya berada di rumah sakit dan melihatnya melahirkan anak.
"Ibuku ada di sini karena Alora, dan dia kebetulan berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat. Dia benar-benar keajaiban berjalan," ujarnya.
Baca Juga: AS Dukung Pameran Foto Uighur, Tiongkok Beri Reaksi Keras: Trik Politik Rendahan
Dr Dov Frankel, salah satu petugas medis yang merawat Patten, sama terkejutnya dengan kejadian itu.
“Saya tidak mengatakan selamat datang, saya mengucapkan terima kasih. Kamu mengajari kami arti hidup. Kamu menunjukkan kepada kami apa artinya tidak pernah menyerah," kata sang dokter.***
