Ekonomi Afghanistan berbasis uang tunai, terutama untuk bisnis lokal.
Karena warga semakin sulit mengakses uang tunai dan tabungan, bisnis ini diperkirakan akan menderita.
Mata uang lokal, Afghani, berada pada risiko penurunan tajam.
Kekeringan dan kelaparan mendorong ribuan orang dari desa ke kota.
Baca Juga: Lolos Prakerja Gelombang 20? Berikut Hal-hal yang Perlu Kamu Lakukan untuk Dapat Manfaatnya
Program Pangan Dunia khawatir makanan bisa habis pada akhir bulan, mendorong hingga 14 juta orang ke ambang kelaparan.
Pasar dadakan di mana orang menjual barang-barang rumah tangga dengan uang tunai bermunculan di Kabul dengan sangat sedikit pembeli.
Pekerjaan langka dan banyak pekerja pemerintah tidak dibayar setidaknya sejak Juli.
Hal-hal tersebut adalah gambaran akan kehancuran perekonomian Afghanistan. ***