PR CIREBON- Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, yang pertama kali dalam satu dekade muncul di hadapan media, setelah kelompok pemberontak itu merebut Kabul, Afghanistan bulan lalu, kembali menyampaikan pernyataannya pada konferensi pers.
Dalam konferensi pers itu, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa selama ini dia tinggal di ibu kota Afghanistan tepat di bawah hidung musuh-musuhnya yang menganggapnya sebagai sosok seperti hantu selama perang.
Zabihullah Mujahid, yang beroperasi dalam bayang-bayang selama bertahun-tahun, juga mengakui bahwa ia belajar di seminari Haqqania di Nowshera Pakistan, yang juga dijuluki Universitas Taliban atau 'Universitas Jihad' secara internasional.
Baca Juga: 5 Selebriti Ini Pakai Tas Mewah yang Harganya Lebih dari Rp200 Juta, Ada Syahrini hingga Luna Maya
"Mereka (Pasukan Nasional AS dan Afghanistan) dulu mengira saya tidak ada," kata Zabihullah Mujahid kepada surat kabar The Express Tribune dalam sebuah wawancara, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman India Today.
"Saya berkali-kali melarikan diri dari penggerebekan dan upaya untuk menangkap saya sehingga mereka menganggap serius bahwa 'Zabiullah' adalah sosok yang dibuat-buat, bukan pria sejati yang ada," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa selama ini, dirinya tinggal di Kabul untuk waktu yang lama.
"Saya tinggal di Kabul untuk waktu yang lama, tepat di bawah hidung semua orang. Saya menjelajahi luas negara. Saya juga berhasil memiliki akses langsung ke garis depan, di mana Taliban melakukan tindakan mereka, dan up to date. Itu cukup membingungkan bagi musuh kita," tuturnya.