PR CIREBON - Alih-alih memperbaiki resep mie-nya, seorang pemilik restoran memasukkan narkoba ke dalam makanannya.
Langkah memasukkan narkoba itu ia pilih agar para pembeli kecanduan dan meningkatkan kemungkinan mereka kembali untuk beli lagi mie tersebut.
Kejadian penjual mie yang nekat memasukkan narkoba ke dalam makanannya ini terjadi di Provinsi Guangxi, Tiongkok.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut 3.000 Orang Kategori Hitam, Ini Penjelasannya
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Oddity Central pada Senin, 13 September 2021, trik kotor pemilik restoran itu terbongkar secara tidak sengaja.
Trik terbongkar setelah seseorang di Daerah Otonomi Sanjiang Dong dinyatakan positif menggunakan morfin, komponen aktif dalam opium, selama pemeriksaan polisi.
Pria yang terkejut itu bersikeras bahwa dia tidak mau menggunakan narkoba.
Baca Juga: Janggal! KPK Temukan Transaksi Uang Masuk ke Rekening Keluarga Pejabat Negara
Dia mengatakan kepada penyelidik bahwa satu-satunya hal yang dia telan yang tidak bisa dia jamin adalah semangkuk mie di restoran setempat.
Polisi akhirnya melakukan kunjungan mendadak ke toko mie tersebut dan menemukan sebungkus serbuk yang dinyatakan positif morfin.
Setelah melakukan penemuan awal, polisi menyerahkan kasus tersebut ke Administrasi Pengawasan Pasar Kabupaten Sanjiang, yang kemudian mengunjungi restoran mie lagi dan menemukan 76 gram serbuk biji poppy.
Baca Juga: VMA MTV 2021: Olivia Rodrigo Raih Penghargaan Best New Artist
Pemilik tempat itu, seorang pria bernama Yang, ditangkap dan kemudian mengakui bahwa dia telah menggunakan bubuk biji poppy sebagai bahan rahasia untuk membuat pelanggan ketagihan dan kembali lagi.
Ditanya bagaimana dia bisa mendapatkan bubuk biji poppy, ia mengatakan kepada polisi bahwa dia telah menggunakan sekam poppy yang dia tanam sendiri beberapa tahun sebelumnya.
Kasus ini kini masih dalam tahap penyelidikan.
Menariknya, praktik menganyam mi dengan narkoba untuk membuat orang ketagihan dan meningkatkan bisnis bukanlah hal baru di Tongkok.
Salah satu kasus pertama yang dilaporkan terjadi pada 2014, ketika seorang pemilik restoran di Yan'an, provinsi Shaanxi, mengaku mencampur mi dengan opium.
Aksinya terbongkar setelah seorang pelanggan dinyatakan positif menggunakan morfin.
Pada awal 2016, dipastikan bahwa kasus Yan'an bukanlah kasus satu-satunya.
Media China melaporkan ada 36 restoran lain yang diselidiki karena mencampur makanan mereka dengan opium.
Motifnya sendiri sama, bumbu racikan narkoba yang dimasukan ke makanan ini dibuat untuk membuat para pembeli ketagihan dan membeli lagi.***