Pasukan Israel Berhasil Tangkap Dua Lagi Tahanan Palestina yang Kabur dari Penjara

- 12 September 2021, 12:45 WIB
Demonstran Palestina bentrok dengan pasukan Israel selama protes solidaritas dengan tahanan menyusul pelarian enam militan Palestina dari penjara Israel, di Beita, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 10 September 2021.
Demonstran Palestina bentrok dengan pasukan Israel selama protes solidaritas dengan tahanan menyusul pelarian enam militan Palestina dari penjara Israel, di Beita, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 10 September 2021. /REUTERS/Mohamad Torokman/

"Tidak ada back-up dari dalam atau koordinasi dengan luar," kata al-Arda.

Meskipun sedih dengan penangkapan saudaranya, dia mengatakan bahwa dia senang dengan apa yang dia gambarkan sebagai pukulan terhadap moral musuh.

Baca Juga: Dituduh Bahayakan Orang Lain Karena Gagal Tangani Covid-19, Mantan Menkes Prancis Didakwa di Pengadilan

Surat kabar Israel Haaretz mengatakan seorang penduduk desa telah memberi tahu polisi ketika dia didekati oleh pria-pria yang meminta makanan dan tumpangan. Sementara pelacak militer mendekati rute pelarian pria-pria itu.

Diketahui, pelarian dan penangkapan berikutnya telah meningkatkan ketegangan di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.

Setelah malam tiba pada Sabtu, militan Palestina menembakkan roket dari Jalur Gaza ke Israel. Militer Israel mengatakan roket itu berhasil dicegat. Tidak ada laporan tentang korban.

Baca Juga: Seberapa Menarik Dirimu? Berikut Peringkat Zodiak yang Dianggap Paling Menarik Menurut Astrologi

Salah satu pria yang ditangkap pada Sabtu adalah Zakaria Zubeidi, mantan komandan Brigade Martir Al Aqsa kelompok Fatah di kota Jenin, Tepi Barat, selama pemberontakan Palestina kedua.

Lima tahanan lainnya adalah anggota Jihad, Zubeidi, yang pernah menerima amnesti Israel, ditangkap kembali oleh Israel pada 2019 setelah dugaan keterlibatannya dalam serangan penembakan baru-baru ini.

Keluarga Zubeidi mengatakan bahwa kakeknya adalah salah satu dari 66 narapidana yang melarikan diri dari penjara Israel pada tahun 1958 setelah kerusuhan penjara yang mematikan.***

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x