Saat membahas status sekolah di Afghanistan, Malala memberi tahu DK PBB bahwa sekolah menengah telah ditutup dan guru serta siswa diminta untuk menunggu di rumah.
Ia menambahkan bahwa para guru perempuan sudah tidak lagi memiliki pekerjaan karena mereka tidak diizinkan Taliban untuk mengajar anak laki-laki.
Baca Juga: Reaksi Berbagai Negara atas Pemerintahan Baru Afghanistan yang Dibentuk Taliban, AS Merasa Prihatin
Lebih lanjut, Malala menyerukan kepada PBB, meminta sistem pemantauan yang kuat untuk diberlakukan sehingga pelanggaran hak asasi manusia dapat dilacak di Afghanistan, terutama mengenai pendidikan anak perempuan.
Tak hanya itu, ia pun meminta peningkatan yang signifikan dalam bantuan kemanusiaan dan pembangunan ke Afghanistan agar sekolah dapat dibuka dan beroperasi dengan aman.
Dia menuturkan bahwa bantuan tambahan harus diberikan kepada tetangga Afghanistan sehingga pendidikan anak-anak pengungsi dapat dipastikan.
Baca Juga: Taliban Dikabarkan Bunuh Kakak Mantan Wapres Afghanistan di Panjshir
"Kehadiran PBB di semua wilayah Afghanistan dibutuhkan sekarang lebih dari sebelumnya," kata Malala.
Dia mendesak DK PBB untuk berdiri bersama anak perempuan dan perempuan di Afghanistan.***