Pihaknya tidak menyangkal bahwa praktik tersebut masih dipercaya penduduk desa karena dapat menurunkan hujan.
Baca Juga: Usai Dikecam Netizen, Mnet Korea Selatan Minta Maaf Soal Remix Suara Adzan: Cocok untuk Program
Gadis-gadis kecil itu diperintah untuk berjalan telanjang dengan batang kayu diletakkan di bahu mereka dengan katak yang terikat.
Tidak hanya gadis-gadis kecil, terdapat pula wanita yang menemani dan menyanyikan bhajan untuk melakukan pemujaan terhadap dewa hujan.
Kolektor Damoh S Krishna Chaitanya mengatakan, pemerintah setempat akan menyerahkan laporan ke NCPCR.
Baca Juga: Beredar Foto Pertamanya Saat Jalani Wamil, Jang Ki Young Terlihat Tampan dan Gagah!
"Orang tua dari gadis-gadis ini juga terlibat dalam insiden itu," ungkapnya.
Kolektor distrik mengatakan tidak ada penduduk desa yang mengeluh tentang 'ritual' tersebut.
"Dalam kasus seperti itu, pemerintah hanya bisa membuat penduduk desa sadar tentang kesia-siaan takhayul semacam itu," tutur Krishna kepada wartawan.***