Baca Juga: Komite Vaksinasi Inggris Tak Rekomendasikan Anak Sehat Umur 12-15 Tahun Divaksinasi, Ini Alasannya
Langkah itu dilakukan setelah pencabutan pembatasan AS baru-baru ini pada pengembangan rudal negara itu.
Pada bulan Mei, Seoul dan Washington sepakat untuk mencabut pembatasan "pedoman rudal" yang telah melarang Korea Selatan mengembangkan atau memiliki rudal balistik dengan jangkauan maksimum lebih dari 800 kilometer.
“Menyusul penghentian pedoman, kami akan melakukan pencegahan terhadap potensi ancaman dan meningkatkan kemampuan serangan terhadap target utama,” kata Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Tak Hanya Sinar Matahari, Kamu Bisa Peroleh Asupan Vitamin D dari 5 Sumber Ini
Hal ini juga menyusul, Korea Utara yang terus kemampuan nuklir dan misilnya di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan AS.
“Untuk menutup provokasi dari jarak jauh, kami akan meningkatkan secara tajam jumlah pencegat yang menargetkan rudal jarak menengah dan jauh,” ucap Menteri Pertahanan.
Sistem tersebut nantinya seperti sistem pencegat milik Israel yang bernama Iron Dome.
Baca Juga: Perjuangan Afrika dalam Dekolonisasi Disebut-sebut Terulang Kembali di Afghanistan
Selain itu, untuk lebih mendeteksi ancaman semacam itu di Semenanjung Korea, militer akan mengerahkan sistem radar peringatan dini rudal tambahan dan memperkuat kemampuan pengawasannya.