Diserang Kritik Tajam oleh Banyak Politisi AS, Joe Biden Sebut Afghanistan Bukan Kepentingan Strategis

- 1 September 2021, 18:20 WIB
Presiden AS Joe Biden sebut dengan penarikan militer, dirinya telah menghentikan perang tiada akhir di Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden sebut dengan penarikan militer, dirinya telah menghentikan perang tiada akhir di Afghanistan. /REUTERS

PR CIREBON - Penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) terjadi tepat sebelum batas waktu 31 Agustus 2021, yang sudah ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden sebagai status mengakhiri perang.

Perang tersebut diketahui sudah menewaskan ratusan ribu warga Afghanistan dan lebih dari 2.400 pasukan militer AS.

Atas tindakan Joe Biden yang menarik pasukan AS dari Afghanistan, dirinya kini menghadapi berbagai kritik pedas dari oposisi serta sesama partai Demokrat.

Baca Juga: Unggah Potret Kebersamaan dengan sang Suami, Felicya Angelista: Foto Sama Paman Gober

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, dalam menanggapi kritik tersebut, Joe Biden menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin memperpanjang perang di Afghanistan.

“Saya tidak akan memperpanjang perang yang tiada akhirnya ini,” ucap Joe Biden.

Ucapan itu disusul dengan kritik dari Senator Republik, Rick Scott yang menyampaikan konsekuensi yang terjadi akibat tindakan Joe Biden.

Baca Juga: Studi Menyebut Racun Ular Beludak Brasil Dapat Menjadi Alat dalam Memerangi Covid-19

“Kita tidak bisa berperang terus menerus, tetapi ruang lingkup dan konsekuensi dari kegagalan Joe Biden di sini sangat mengejutkan,” kata Rick Scott.

Setelah penerbangan militer AS terakhir yang meninggalkan Kabul, Afghanistan, Presiden Joe Biden segera memberikan pembelaan terhadap tindakannya itu.

Dia mengatakan kalau itu semua keputusan yang tepat untuk mengakhiri kehadiran militer AS selama 20 tahun di Afghanistan.

Baca Juga: Yuju Eks GFRIEND Kini Resmi Gabung dengan Agensi Milik Kang Daniel, KONNECT Entertainment

Berbicara dengan nada tegas dari Gedung Putih pada hari Selasa, 31 Agustus 2021.

Joe Biden mengatakan membiarkan pasukan AS menjaga dan mengendalikan bandara di Ibukota Afghanistan melebihi batas waktu (31 Agustus 2021) membuat mereka akan menghadapi risiko ancaman keamanan yang tinggi.

“Biar saya perjelas, meninggalkan Afghanistan pada 31 Agustus 2021 bukan karena tenggat waktu yang sewenang-wenang. Itu dirancang untuk menyelamatkan nyawa orang Amerika,” kata Joe Biden.

Baca Juga: Video Saat Nyanyikan Lagu untuk Anaknya Banyak Diparodikan Netizen, Dinda Hauw: Apa Kita Bikin Lomba Aja nih?

Joe Biden mengutip kesepakatan pendahulunya Donald Trump dengan Taliban yang memastikan penarikan.

Tetapi bertanggung jawab atas keputusan akhir untuk menarik semua pasukan AS keluar dari negara itu.

“Saya tidak akan memperpanjang perang tiada akhir ini, dan saya tidak memperpanjang jalan keluar selamanya,” ujarnya.

Baca Juga: Bisa Bantu Menyehatkan Mata, Berikut 4 Manfaat Lainnya dari Jus Bayam!

“Keputusan untuk mengakhiri operasi pengangkatan militer di bandara Kabul didasarkan pada rekomendasi bulat dari penasihat sipil dan militer saya,” sambung Joe Biden.

Sebelumnya anggota Kongres AS dan sekutu Washington di Eropa telah mendesak presiden untuk memperpanjang operasi evakuasi di bandara hingga akhir bulan.

Namun para pejabat Taliban telah memperingatkan "konsekuensi" jika militer AS tidak sepenuhnya mundur sesuai jadwal.

Baca Juga: Lihat Vicky Prasetyo Kirim VN pada Imam Darto, Kalina Ocktaranny: Udah Waktunya Minum Obat ya ...

Setelah pertemuan virtual Group of Seven (G7) pekan lalu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan Uni Eropa menekankan kepada Washington.

Dimana kebutuhan untuk mengamankan bandara selamanya akan diperlukan untuk menyelesaikan operasi.

Hal tersebut juga diserukan oleh banyak anggota parlemen AS, termasuk beberapa dari Partai Demokrat Joe Biden sendiri.

Baca Juga: Beberkan Posisinya Saat Terjadi Polemik Antara Aty Kodong dan Lesti Kejora, Evi Masamba: Jadi Kemaren tuh...

Adam Schiff yang merupakan seorang Demokrat yang mengepalai Komite Intelijen DPR pada bulan ini menyampaikan alasan pentingnya militer AS di Afghanistan.

“Saya tentu berpandangan bahwa kami mempertahankan kehadiran militer selama itu diperlukan untuk mengeluarkan semua orang AS dan untuk memenuhi kewajiban moral dan etika kami kepada mitra Afghanistan kami,” ucap Adam.

Perlu diketahui sebelumnya, kalau Taliban mengambil alih Afghanistan dalam serangan kilat awal bulan Agustus.

Baca Juga: Sebelum Meninggal 24 Tahun yang Lalu, Putri Diana Disebut Ingin Pindah ke AS dan Terjun di Hollywood

Taliban mencapai Kabul pada 15 Agustus dimana Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu yang berakibat pasukan pemerintah runtuh.

Setelah penarikan pasukan AS terakhir dari Afghanistan, pemimpin DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy mengumpulkan para veteran Partai Republik di Kongres untuk menegur Joe Biden.

Anggota Kongres Dan Crenshaw, seorang veteran perang yang bertempur di Afghanistan, menuduh pemerintah menyerahkan negara itu kepada Taliban melawan kepentingan keamanan nasional Washington.

Baca Juga: Ussy Sulistiawaty Unggah Video Bersama sang Anak, Citra Kirana: Gantengnya Mas Saka!

Sementara itu, Joe Biden berpendapat bahwa keluarnya Afghanistan adalah kepentingan strategis Washington ketika AS mengubah kebijakan luar negerinya untuk fokus pada persaingan global dengan Tiongkok dan Rusia.

Joe Biden juga menegaskan jika penarikan itu adalah misi evakuasi yang dilalui dengan ‘keberhasilan luar biasa’.

Meskipun ada insiden kekacauan di bandara Kabul, Joe Biden mengungkapkan bahwa AS telah menerbangkan lebih dari 120.000 orang ke luar negeri.

Baca Juga: Denny Cagur Ungkap Pertama Kalinya Raffi Ahmad Buat Akun Instagram: Moment 6 Tahun Lalu ...

“Kami menyelesaikan salah satu pengangkutan udara terbesar dalam sejarah. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dari yang diperkirakan oleh sebagian besar ahli,” ucapnya.

“Tidak ada bangsa, tidak ada bangsa yang pernah melakukan hal seperti itu sepanjang sejarah,” sambung Joe Biden.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah