Taliban Rayakan Kekalahan AS dan Inginkan Hubungan Baik dengan Washington: Afghanistan Adalah Negara Bebas

- 1 September 2021, 14:00 WIB
Taliban bersuka ria setelah Amerika Serikat secara resmi menarik pasukan terakhirnya yang ada di Afghanistan.
Taliban bersuka ria setelah Amerika Serikat secara resmi menarik pasukan terakhirnya yang ada di Afghanistan. /REUTERS/Stringer

PR CIREBON - Taliban mengucapkan selamat kepada warga Afghanistan atas kemenangan mereka setelah penarikan tentara Amerika Serikat (AS).

Selain itu, Taliban mengungkapkan bahwa mereka menginginkan adanya hubungan baik dengan Washington.

Taliban merayakan kembalinya kekuasaan mereka pada Afghanistan setelah merebut bandara Kabul menyusul keberangkatan pasukan terakhir AS dari Afghanistan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Tanggal Lahir Anda Menentukan Karakter Asli Selama Ini

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, kelompok Afghanistan mengatakan kalau negaranya sekarang menjadi bebas dan berdaulat karena kepergian pasukan AS menjadi momen sejarah bagi mereka.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyampaikan ucapan selamat kepada semua orang Afghanistan.

“Selamat kepada Afghanistan, kemenangan ini milik kita semua. Amerika dikalahkan, mereka tidak dapat mencapai target mereka melalui operasi militer,” ujar Mujahid.

Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Peringatkan 'Bencana Kemanusiaan' di Afghanistan: Saya Mendesak...

Konflik militer terpanjang AS berakhir ketika pasukannya meninggalkan bandara Kabul, dimana mereka menjadi pengawas dalam koperasi pengangkutan udara lebih dari 123.000 orang.

Orang-orang tersebut dievakuasi sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus 2021.

Pejuang Taliban menyerbu ke bandara dan menembakkan senjata ke langit di seluruh kota dalam kegembiraan.

Baca Juga: Rizki DA Buat Video TikTok Sambil Gendong sang Anak, Iis Dahlia: Ribet Yak!

Pengambilalihan yang mencengangkan setelah pasukan AS menyerbu pada tahun 2001 dan menggulingkan mereka karena hubungan mereka dengan al-Qaeda, yang dipersalahkan atas serangan atau insiden 9/11.

Jenderal Marinir Frank McKenzie, Kepala Komando Pusat AS, mengumumkan bahwa pasukan Amerika terakhir terbang keluar dari Kabul tepat sebelum tengah malam waktu setempat (30 Agustus).

McKenzie mengatakan bahwa mereka tidak akan bisa mengeluarkan orang lagi apabila memaksa tinggal selama 10 hari.

Baca Juga: Tiongkok Perkuat Hubungan dengan Taliban, Komunitas Uighur di Afghanistan Akui Takut Dideportasi Paksa

Taliban dalam beberapa hari terakhir telah menjanjikan pemerintahan yang lebih toleran dan terbuka dibandingkan dengan kekuasaan pertama mereka dulu.

“Kami ingin memiliki hubungan baik dengan AS dan dunia. Kami menyambut baik hubungan diplomatik dengan mereka semua,” ucap Mujahid.

Mujahid juga bersikeras bahwa pasukan keamanan Taliban akan ‘bersikap lembut dan baik.’

Baca Juga: Denny Cagur Ungkap Pertama Kalinya Raffi Ahmad Buat Akun Instagram: Moment 6 Tahun Lalu ...

Sejak awal, Taliban sangat ingin dan mencoba meyakinkan orang Afghanistan dan komunitas internasional bahwa mereka lebih sadar akan kebutuhan negara yang berfungsi di dunia modern.

Taliban mengungkapkan telah berubah menjadi entitas politik yang berbeda dibandingkan sebelumnya.

Hingga saat ini masalah kepercayaan memang tetap ada, tapi negara-negara besar saingan AS yang sudah menjangkau Taliban.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 1 September 2021: Leo Dapat Imbalan, Virgo Ahli, dan Libra Raih Kesuksesan

Seperti Tiongkok, Rusia, dan Iran yang diketahui sudah mulai menunjukan kepercayaan kepada Afghanistan yang dipimpin Taliban.

Semua mata sekarang akan beralih ke bagaimana Taliban menangani beberapa hari pertama otoritas tunggalnya atas Afghanistan.

Salah satunya apakah diizinkannya atau memungkinkan adanya keberangkatan bagi mereka yang ingin pergi dari Afghanistan, baik warganya atau orang asing disana.

Baca Juga: Seorang Remaja Singgung Skinny Jeans Girls Generation, Sadarkan Yoona Akan Hal Ini

Disebutkan bahwa di Afghanistan masih ada sejumlah kecil warga AS, yang jumlahnya kurang dari 100 orang.

Selain itu ribuan orang Afghanistan, yang bekerja membantu misi asing atau pemerintah yang didukung AS selama bertahun-tahun kini takut akan adanya pembalasan, dan berkeinginan pergi.

Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendesak Taliban untuk menghormati komitmen untuk membiarkan orang bebas meninggalkan Afghanistan di hari mendatang.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Lee Jong Suk dan Yoona SNSD Dikonfirmasi Bintangi Drakor 'Big Mouth'!

kemudian memberikan kemungkinkan akses kemanusiaan ke PBB dan lembaga bantuan lainnya pada orang-orang tersebut.

Pembicaraan sedang berlangsung mengenai siapa yang sekarang akan menjalankan bandara Kabul.

Taliban telah meminta Turki untuk menangani logistik sementara mereka mempertahankan kendali keamanan, tetapi Presiden Recep Tayyip Erdogan belum menerima tawaran itu.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah