Seorang Ibu Memohon Kepada Pemerintah Inggris untuk Selamatkan Bayi Laki-laki Setelah Terluka dalam Pemboman

- 29 Agustus 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi, Kasus pemboman di Bandara Kabul Afghanistan adalah peristiwa mengerikan yang tewaskan 170 orang termasuk warga Inggris dan pasukan Amerika.
Ilustrasi, Kasus pemboman di Bandara Kabul Afghanistan adalah peristiwa mengerikan yang tewaskan 170 orang termasuk warga Inggris dan pasukan Amerika. /Reuters

Dalam keadaan yang kacau dan menyayat hati, pasukan menolak untuk membiarkannya kembali dan justru membawanya ke pesawat dan tidak menantikan info mengenai keadaan keluarganya.

Ayah Muhammad dan kakeknya dari Inggris termasuk di antara sedikitnya 170 orang yang tewas termasuk 13 tentara AS dan tiga warga negara Inggris dalam pembantaian itu.

Baca Juga: Kritisi Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, Pemimpin Sufi Bangladesh: Perspektifnya Salah

Sekarang, Ibu dari anak laki-laki, Basbibi (19) pada Minggu, 28 Agustus 2021 malam telah mendarat di London.

“Saya sangat ingin bersatu kembali dengan bayi saya. Saya berdoa agar pemerintah Inggris dapat melakukan sesuatu untuk membawa bayinya ke Inggris,” ucapnya.

“Keluargaku yang masih hidup juga. Saya juga memiliki seorang putri berusia lima bulan yang ada di luar sana dan tidak terluka,” sambung Basbibi.

Baca Juga: Tanggapi Kritik Karena Terlibat dengan Taliban, Presiden Turki: Ankara Tak Bisa Berdiam Diri

Sementara keadaan bayi laki-laki bernama Muhammad Raza tersebut diketahui telah dibawa ke rumah sakit anak-anak di mana ahli bedah sedang bekerja keras.

Ahli besah tersebut sedang berusaha mengeluarkan pecahan peluru dari perut dan memperbaiki luka robekan di usus sang bayi.

“Tidak ada kata yang bisa menggambarkan apa yang saya rasakan, saya masih syok dengan kejadian pemboman dan belum makan apapun,” katanya.

Halaman:

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah