Taliban Hadapi 'Bencana Kesehatan dan Ekonomi', Usai Afghanistan Kehabisan Uang Tunai

- 26 Agustus 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi.  Afghanistan kehabisan uang akibat penerbangan yang membawa palet uang kertas dihentikan, kini Taliban alami bencana ekonomi.
Ilustrasi. Afghanistan kehabisan uang akibat penerbangan yang membawa palet uang kertas dihentikan, kini Taliban alami bencana ekonomi. /REUTERS/Stringer

PR CIREBON- Kepala bantuan memperingatkan pada hari Rabu, 25 Agustus 2021, bahwa penguasa baru Taliban di Afghanistan menghadapi "badai sempurna" krisis kesehatan dan bencana ekonomi.

Para militan Taliban memerintahkan bank-bank di Afghanistan untuk dibuka pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak mereka menguasai Kabul 10 hari yang lalu.

Tetapi Afghanistan kehabisan uang karena penerbangan yang membawa palet uang kertas telah dihentikan. Hal ini membuat Taliban harus menghadapi bencana ekonomi.

Baca Juga: 5 Video Musik K-pop yang Diadaptasi dari Komik, Salah Satunya 2NE1

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Eurasia Review, AS telah membekukan hampir $9,5 miliar aset milik bank sentral Afghanistan.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional telah memblokir akses ke $450 juta dalam cadangan darurat, dan penerbangan yang membawa bantuan kemanusiaan dan pasokan medis penting telah dihentikan.

David Beasley, direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB, mengatakan sekitar 14 juta orang di Afghanistan terancam kelaparan.

Baca Juga: Felicya Angelista Cerita Tentang Kandungannya: Udah Berasa Banget Tendangan

“Ada badai sempurna yang datang karena beberapa tahun kekeringan, konflik, dan penurunan ekonomi, diperparah oleh Covid-19,” katanya.

Sementara itu negara-negara Barat pada hari Rabu melanjutkan upaya untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan ketika tenggat waktu 31 Agustus untuk penarikan pasukan asing semakin dekat.

AS dan sekutunya telah mengevakuasi lebih dari 70.000 orang, termasuk warga negara mereka, personel NATO, dan warga Afghanistan yang berisiko.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah John Cena Meninggal Dunia?

Puluhan ribu warga Afghanistan yang takut akan penganiayaan telah memadati bandara Kabul sejak pengambilalihan Taliban.

Banyak orang berkerumun di luar bandara pada hari Rabu ketika tentara dari AS dan Inggris berusaha menjaga ketertiban.

Mereka yang mencoba melarikan diri membawa tas berisi barang-barang dan melambaikan dokumen kepada tentara dengan harapan bisa masuk.

Baca Juga: Okky Lukman Ulang Tahun, Iis Dahlia: Selalu Ceria dan Penuh Tawa

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan batas waktu untuk mengevakuasi orang hingga menit terakhir bulan ini.

Prancis mengatakan akan melanjutkan evakuasi selama mungkin tetapi kemungkinan akan segera berakhir.

Kanselir Angela Merkel mengatakan akhir dari jembatan udara dalam beberapa hari tidak boleh berarti akhir dari upaya untuk melindungi para pembantu Afghanistan dan membantu orang-orang Afghanistan yang telah ditinggalkan dalam keadaan darurat yang lebih besar dengan pengambilalihan Taliban.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: eurasiareview.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah