Turki Sebut Afghanistan sebagai Alat untuk Agenda Global yang Lebih Besar dalam Menguasai Dunia

- 23 Agustus 2021, 10:30 WIB
Turki menyebut bahwa kudeta Taliban di Afghanistan adalah sebagai alat untuk agenda global lainnya yang jauh lebih besar untuk kuasai dunia.
Turki menyebut bahwa kudeta Taliban di Afghanistan adalah sebagai alat untuk agenda global lainnya yang jauh lebih besar untuk kuasai dunia. /mirror.co.uk

PR CIREBON – Negara Turki menyebut bahwa kudeta Taliban di Afghanistan adalah sebagai alat untuk agenda global lainnya yang jauh lebih besar untuk menguasai dunia.

Menurut analisisnya, usai pasukan Taliban rampung menguasai Afghanistan, maka akan memulai kebangkitan besar bagi kelompok-kelompok radikalis lainnya.

Turki melihat agenda geopolitik Islam dan pragmatisnya dimulai di Kabul. Terlepas dari kekhawatirannya, Turki melihat kemenangan Taliban sebagai dorongan bagi aspirasi globalnya.

Baca Juga: Song Ji Hyo Ungkap Perjuangan Saat Casting dan Antusias Penggemar dengan Drakor The Witch’s Diner

Turki putus asa untuk menemukan cara untuk bekerja dengan Taliban dan menguasai Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.

Turki sebenarnya ingin mengontrol Afghanistan sebagai rute utama ke Tiongkok dan Iran.

Turki ingin hanya duduk mengangkang saat-saat jihadis global dari Idlib ke Kabul sehingga dapat menggunakannya untuk agendanya sendiri untuk menjadi pemimpin dunia Islam.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 23 Agustus 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Partai AKP yang berkuasa di Turki terkait dengan Ikhwanul Muslimin dan Hamas, dan ingin bekerja sama dengan Malaysia, Pakistan, dan negara-negara lain dalam apa yang dianggapnya sebagai tujuan "Islam", seperti menekan India atas Kashmir.

Tetapi ia juga memiliki alasan pragmatis untuk bekerja sama dengan Taliban.

Menurut analysis Turki, Kabul Afghanistan dapat menjadi kunci untuk mempengaruhi Iran, Pakistan, Tiongkok, dan Rusia.

Baca Juga: Situasi Afghanistan Memanas Membuat TNI AU Segera Mengevakuasi WNI, Menlu: Dinamika di Lapangan Sangat Intens

“Kehadiran militer Turki di Afghanistan adalah untuk memperkuat tangan pemerintahan Kabul yang baru di arena internasional,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jerussalem Post.

Erdogan bermaksud membantu Taliban, sama seperti sekutu Turki, Qatar yang juga telah membantu mereka.

Turki juga akan memposisikan dirinya sebagai keran yang mengendalikan aliran pengungsi Afghanistan ke Eropa.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 23 Agustus 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Masalah Keuangan Tampak Meningkat

Ini akan menggunakan tekanan pengungsi untuk mendapatkan dana dari Jerman sebagai imbalan untuk membendung gelombang orang Afghanistan.

Turki sedang membangun tembok di perbatasan dengan Iran untuk mencegah warga Afghanistan keluar dan ingin menguasai bandara untuk mengirim mereka kembali.

Jerman, sekutu utama Turki, dan negara-negara Eropa lainnya kemungkinan akan membayarnya untuk menghancurkan harapan para pengungsi, seperti yang telah dilakukan negara-negara Uni Eropa sejak 2015.

Baca Juga: Fans Lesti dan Rizky Billar Dapat Penghargaan dengan Memecahkan Rekor MURI, Berikut Ulasannya

Dunia usai AS yang muncul setelah Perang Global AS melawan Terorisme adalah dunia di mana Turki, Rusia, Cina, dan Iran akan bekerja bersama dan tidak saling bertentangan untuk melemahkan AS.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah