"Kami tidak memiliki kebebasan dan kami tidak memiliki hak untuk memilih di negara kami," katanya.
Al Badri mengatakan dia dilahirkan tanpa kewarganegaraan.
Hal itu membuatnya tak dapat mengakses layanan penting seperti perawatan kesehatan, membuka rekening bank, atau mengklaim hak lainnya.
Pemerintah Kuwait tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Baca Juga: Tren Makanan Usai Covid-19 Akan Berubah, Masyarakat Jauh Lebih Perhatian pada Kesehatan
Pihak berwenang di Kuwait dan negara-negara Teluk lainnya mengatakan banyak orang tanpa kewarganegaraan merupakan penduduk ilegal.
Termasuk uga imigran yang menyembunyikan atau menghancurkan paspor mereka untuk mengklaim kewarganegaraan.
Serta mengambil keuntungan finansial yang diberikan kepada warga negara.
Baca Juga: Jeng Nimas Ramalkan Kondisi Haters Ayu Ting Ting, Sebut Beruntung karena Hal Ini