Jelang Musim Dingin, Inggris Rekomendasikan Pemberian Suntikan Booster Vaksin bagi Kriteria Berikut Ini

- 2 Agustus 2021, 15:30 WIB
Pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 menjadi rekomendasi di Inggris bagi orang dengan kriteria tertentu.
Pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 menjadi rekomendasi di Inggris bagi orang dengan kriteria tertentu. /Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON – Inggris menetapkan program vaksinasi suntikan booster bagi orang yang berusia di atas 50 tahun dan yang paling rentan.

Pada musim gugur di inggris yang dimulai Oktober mendatang, orang-orang dengan kriteria tersebut bisa mendapatkan suntikan booster dari vaksin Pfizer.

Pemberian suntikan booster vaksin Pfizer itu, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mirror, diterapkan Inggris sebagai bagian dari program pendorong menjelang bulan-bulan musim dingin yang dimulai November.

Baca Juga: Akui Digugat Cerai Venti Figianti, Kiwil Bongkar Permasalahan dengan sang Istri: Komunikasi Buat Saya Dilema

Pemberian suntikan booster dari vaksin itu juga untuk menopang perlindungan terhadap virus, berdasarkan rekomendasi sementara dari Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI).

Rencananya, suntikan booster itu pertama kali akan diberikan pada lebih dari 70-an orang yang rentan secara klinis, penghuni rumah perawatan, serta garis depan dan staf perawatan kesehatan.

Di atas usia 50-an dan siapa pun yang berhak mendapatkan suntikan gratis akan berada di urutan berikutnya jika para ahli JCVI mengkonfirmasi langkah tersebut dalam rekomendasi terakhir mereka bulan ini.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Ingin Beli Saham E-Sport Milik Putra Sutopo, Netizen: Buat Squad Mobile Legend Dong!

Rekomendasi tersebut juga menetapkan agar orang dapat ditawari vaksin Pfizer sebagai booster, terlepas dari apakah mereka sebelumnya telah menerima suntikan Oxford AstraZeneca.

Akan tetapi, pemerintah Inggris mengatakan bahwa keputusan semua pasien akan ditawari suntikan booster Pfizer masih belum pasti.

Sebuah sumber mengatakan JCVI belum memberikan rekomendasi klinisnya.

Baca Juga: Krystsina Tsimanouskaya, Pelari Belarusia Ini Dipulangkan Pelatih, Malah Berontak Tidak Mau Tinggalkan Tokyo

Departemen Kesehatan mengatakan tidak ada pembaruan untuk rekomendasi JCVI awal musim panas ini.

Rekomendasi awal ditawarkan untuk memungkinkan tenaga kesehatan nasional mempersiapkan diri jika program booster massal diperlukan musim gugur ini.

Pakar vaksin percaya ada bukti bagus bahwa vaksin dapat menawarkan perlindungan terhadap Covid-19 setidaknya selama enam bulan dan akan mempelajari data untuk melihat apakah booster diperlukan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 2-8 Agustus 2021: Aries Butuh Kedewasaan hingga Taurus yang Hilang Loyalitas

Orang lanjut usia dan yang paling rentan menerima vaksin mereka awal tahun ini, yang berarti kriteria tersebut mungkin membutuhkan booster jika kekebalan mulai berkurang.

“Kami ingin menjadi yang terdepan untuk vaksinasi penguat Covid-19 untuk menjaga kemungkinan hilangnya perlindungan vaksin karena berkurangnya kekebalan atau varian serendah mungkin,” ujar Wakil Kepala Petugas Medis Profesor Jonathan Van Tam.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid juga mengomentari rekomendasi tersebut.

Baca Juga: Atta Halilintar Ungkap Tak Sabar Momong Anak, Netizen: Bismillah, Baby AHHA Coming Soon!

"Kami menyambut rekomendasi sementara ini. Kami berharap dapat menerima saran akhir komite pada waktunya.

“Kita perlu belajar untuk hidup dengan virus ini. Program vaksinasi Covid-19 pertama kami memulihkan kebebasan di negara ini, dan program booster akan melindungi kebebasan ini.

"Kami bekerja dengan NHS untuk memastikan kami dapat dengan cepat memberikan program ini untuk menjaga perlindungan bagi orang-orang di bulan-bulan musim dingin,” tandasnya.

Baca Juga: PM Prayut Chan-o-cha Dituntut Mundur dalam Aksi Massa Warga Thailand Terkait Masalah Penanganan Covid-19

Hingga saat ini, lebih dari 85 juta vaksin Covid-19 telah diberikan di Inggris, dengan lebih dari 88 persen orang dewasa sekarang memiliki dosis pertama dan lebih dari 72 persen mendapatkan kedua dosis.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah