Menjelang 'Hari Kebebasan', Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid Terkonfirmasi Positif Covid-19

- 18 Juli 2021, 22:00 WIB
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid dinyatakan terpapar Covid-19.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid dinyatakan terpapar Covid-19. /Instagram.com/@sajidjavidmp

PR CIREBON- Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan pada Sabtu, 17 Juli 2021, bahwa dirinya telah dites positif untuk Covid-19 dan saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.

Kabar Sajid Javid yang terpapar Covid-19 itu, bertepatan ketika pemerintah bersiap untuk menghapus sebagian besar pembatasan pandemi di Inggris.

"Saya merasa sedikit pusing tadi malam, jadi saya melakukan tes dan hasilnya positif (Covid-19)," kata Sajid Javid dalam pesan video di Twitter, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail.

Baca Juga: Sentil Gaya Minta Maaf Menko Luhut, Sujiwo Tejo: Jangan Setengah-setengah, Pakai Logika

“Jadi sekarang saya isolasi mandiri di rumah bersama keluarga sampai saya mendapatkan hasil tes PCR. Saya bersyukur bahwa saya telah mendapatkan dua suntikan vaksin. Dan sejauh ini, gejala saya sangat ringan,” tuturnya.

Di bawah aturan pemerintahnya, Sajid Javid sekarang diharuskan melakukan isolasi mandiri selama 10 hari kecuali tes PCR kembali negatif dan dia tidak lagi memiliki gejala.

Setiap orang yang kontak dekatnya, berpotensi termasuk orang lain di pemerintahan, harus melakukan isolasi mandiri juga jika mereka menerima instruksi dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola negara.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Minta Maaf Soal PPKM, dr. Tirta: Untuk Kali Pertama...

Sajid Javid baru menjabat sejak 26 Juni, ketika mantan menteri kesehatan Matt Hancock mengundurkan diri menyusul pengungkapan bahwa ia telah melanggar pembatasan Covid-19 selama berselingkuh dengan seorang pembantu dekatnya.

Lebih lanjut, Sajid Javid mengatakan setiap anggota masyarakat yang merasakan gejala harus menjalani tes juga.

"Jika semua orang memainkan peran mereka, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri dan orang yang Anda cintai, tetapi Anda juga menjaga NHS dan membantu melestarikan cara hidup kita," katanya.

Baca Juga: Akibat Kenaikan Kasus Covid-19, Korea Selatan Larang Lagu Bertempo Cepat Diputar di Gym, Begini Alasannya

Namun, dengan kasus Covid-19 yang kembali melonjak, banyak ilmuwan mengatakan pemerintah membahayakan NHS dengan rencananya pada Senin, 19 Juli 2021 untuk membatalkan sebagian besar  pembatasan pandemi legal di Inggris.

Sementara itu, pada Jumat, 16 Juli 2021, jumlah kasus Covid-19 harian di Inggris mencapi rekor tertinggi sejak Januari.

Berdasarkan data pemerintah, beban infeksi Covid-19 harian Inggris pada Jumat, melebihi 50.000 kasus.

Baca Juga: Rizki DA Unggah Momen Bersama sang Anak, Netizen Salah Fokus: Mirip Kakak Banget Anaknya...

Terkait hal itu, Sajid Javid telah memperingatkan angka itu bisa berlipat ganda dalam beberapa minggu mendatang.

Tetapi pemerintah bersikeras bahwa dengan dua pertiga dari populasi orang dewasa sekarang sepenuhnya divaksinasi, risikonya dapat dikelola, dan Senin telah dijuluki "hari kebebasan" oleh banyak media Inggris.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah