Mereka menerbitkan laporan pada akhir Maret, tetapi tidak menarik kesimpulan tegas tentang bagaimana virus pertama kali melompat ke manusia.
Alih-alih, mereka memberi peringkat beberapa hipotesis menurut seberapa besar kemungkinan mereka percaya, menemukan bahwa kemungkinan besar virus melompat dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara.
Sebuah teori alternatif yang melibatkan virus yang bocor dari laboratorium dianggap "sangat tidak mungkin".
Penyelidikan menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses, dan karena tidak mengevaluasi teori kebocoran laboratorium lebih dalam.
Menurut informasi yang diperoleh AFP, WHO kini telah mengembangkan protokol untuk mengevaluasi keselamatan laboratorium dan keamanan biologis untuk membantu memastikan apakah virus itu mungkin muncul karena kecelakaan laboratorium.
Protokol yang akan digunakan lembaga tersebut untuk menyelidiki asal usul Covid-19 serta kemungkinan wabah di masa depan, memberikan langkah-langkah untuk mengevaluasi, antara lain, penyimpanan sampel virus dan penanganan limbah.
Tedros, yang selalu mempertahankan bahwa semua teori asal-usul virus tersebut mungkin, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa dorongan untuk mengesampingkan kemungkinan hubungan dengan kebocoran laboratorium adalah "prematur".
Dalam pernyataannya pada hari Jumat, Tedros menyetujui bahwa menemukan asal-usul Covid-19 adalah latihan ilmiah yang harus dijauhkan dari politik.