Akui Kebal Terhadap Racun Ular, Ahli Hewan Melata di Filipina Meninggal Akibat Digigit Kobra

- 16 Juli 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi ular kobra. Seorang pria yang mengakui ahli ular, meninggal akibat digigit kobra, setelah sebelumnya terkenal ia kebal pada racun hewan melata itu.
Ilustrasi ular kobra. Seorang pria yang mengakui ahli ular, meninggal akibat digigit kobra, setelah sebelumnya terkenal ia kebal pada racun hewan melata itu. /

PR CIREBON – Seorang ahli ular terkenal asal Filipina mengaku kebal terhadap racun dari hewan melata itu.

Namun, kini ahli ular dari Filipina tersebut meninggal dunia akibat dibunuh kobra setelah menggigitnya ketika dia mencoba menciumnya.

Ali ular bernama Bernardo Alvarez (62) itu dibunuh oleh Cobra Filipina Utara di Pangasinan, saat tetangganya yang ketakutan ikut menyaksikan.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Kaya dengan Vitamin D, Diantaranya Adalah Ikan Salmon yang Kaya Nutrisi

Pria itu telah menangkap ular kobra di wilayah Mangaldan pada 9 Juli 2021 lalu dan mengaku telah menjinakkan makhluk mematikan itu.

Saat dia memamerkan ular itu kepada penonton, Alvarez memegang ular kobra itu di dekat bibirnya, berpura-pura menciumnya.

Ular itu pun menerjang ke depan dan menggigit lidah Alvarez, menyebabkan pria itu pingsan dan berteriak kesakitan.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Ditakdirkan Bertemu Hal Hebat dalam Hidupnya pada 15 Juli hingga 1 September 2021

Polisi dan petugas medis bergegas untuk menghidupkan kembali ahli ular, tetapi mengatakan dia tidak lagi responsif saat mereka telah tiba.

Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan dokter mengatakan tubuhnya sudah kaku dari efek racun.

“Polisi dan dokter datang untuk memeriksanya dan memberi tahu kami bahwa dia tidak memiliki denyut nadi sehingga mereka mencoba untuk menghidupkannya kembali,” ungkap adik Alvarez, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.

Baca Juga: 4 Resep dari Jeruk Bali Menyehatkan yang Cocok Dinikmati di Waktu Santai

“Mereka tidak berhasil karena racun kobra terlalu kuat. Kami tidak tahu bagaimana kami bisa menerima apa yang terjadi padanya,” sambungnya.

Keluarganya telah mengatur pemakaman kecil di rumah dan akan menguburkan jenazahnya akhir pekan ini.

Sementara itu, penduduk setempat yang marah membunuh ular kobra tersebut.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah PPKM Darurat Diperpanjang hingga 2 Agustus 2021?

“Racun ular dapat menyebabkan kelumpuhan yang terjadi pada manusia,” jelas Petugas Kesehatan Provinsi Dr Anna de Guzman.

“Kelumpuhan ini bisa menghentikan pernapasan korban, mempengaruhi aliran oksigen dalam tubuh, dan akhirnya menghentikan detak jantung,” lanjutnya.

Kobra Filipina Utara secara luas diakui sebagai salah satu ular paling mematikan di dunia.

Baca Juga: Sampaikan Usul soal PPKM ke Luhut Binsar Pandjaitan, dr. Tirta: Ini Urusan Perut

Racunnya menyerang sistem pernapasan korban, artinya satu gigitan bisa berakibat fatal.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x