Penelitian menemukan bahwa penyakit ini mungkin menyebar langsung dari hewan pengerat yang terinfeksi dan tidak memerlukan kutu untuk penularannya.
Penulis Senior Dr. Ben Krause-Kyora mengatakan bahwa yang paling mencengangkan adalah kita dapat mendorong kembali kemunculan Y. pestis 2.000 tahun lebih jauh dari yang disarankan oleh penelitian sebelumnya.
"Tampaknya kita sangat dekat dengan asal usul bakteri tersebut," kata Dr. Ben Krause-Kyora yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari International Business Times, pada Kamis, 1 Juli 2021.
Diketahui, studi ini diterbitkan dalam jurnal Cell Reports.
Diketahui, Y. pestis menyebabkan penyakit mematikan yang dikenal sebagai wabah.
Sementara itu, tikus pembawa kutu bertindak sebagai vektornya.
Penyakit ini ditularkan ketika kutu yang terinfeksi bakteri menggigit manusia.
Terkadang, penyakit ini dapat ditularkan ke manusia melalui penanganan hewan yang terinfeksi.