Baca Juga: Presiden Baru Iran Disebut Seperti Khomeini, PM Israel Mengutuk Ebrahim Raisi Soal Nuklir
Pertemuan itu menghasilkan pernyataan lima poin konsensus yang menyerukan penghentian segera kekerasan dan kunjungan ke Myanmar oleh utusan khusus regional.
Namun sang jenderal mengatakan dalam wawancara televisi kemudian bahwa Myanmar belum siap untuk mengadopsi rencana tersebut.
Seorang utusan khusus belum ditunjuk, dan kekerasan terus berlanjut di seluruh negeri.***