"Panglima telah tiba di Moskow," kata seorang juru bicara kedutaan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Tindakan keras pemerintah militer terhadap perbedaan pendapat telah menewaskan sedikitnya 870 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal.
Baca Juga: Tom Stoltman Jadi Manusia Terkuat di Dunia, Menangkan World's Strongest Man 2021
Pada bulan Mei lalu, media lokal melaporkan kepala angkatan udara Myanmar menghadiri pameran helikopter militer di Moskow.
Kunjungan Min Aung Hlaing dilakukan setelah Majelis Umum PBB mengambil langkah langka dengan menyerukan negara-negara anggota untuk mencegah aliran senjata ke Myanmar.
Pada saat itu, Rusia abstain dari pemungutan suara.
Resolusi PBB juga menuntut agar militer Myanmar segera menghentikan semua kekerasan terhadap demonstran damai.
Resolusi itu disetujui oleh 119 negara, dengan 36 abstain termasuk Tiongkok, sekutu utama Myanmar. Hanya satu negara, Belarus, yang menentangnya.
Min Aung Hlaing menghadiri pembicaraan krisis dengan para pemimpin 10 negara ASEAN di Jakarta pada bulan April lalu, perjalanan luar negeri pertamanya sejak ia merebut kekuasaan.