Enrique Mora selaku direktur politik Uni Eropa yang mengoordinasikan diskusi, mengatakan kepada wartawan di Wina bahwa kemajuan telah dicapai minggu ini dalam pembicaraan putaran keenam.
“Kami lebih dekat dengan kesepakatan, tetapi kami belum sampai di sana. Kami lebih dekat daripada satu minggu yang lalu tetapi kami tidak lagi di sana,” terang Mora.
Pembicaraan hari Minggu 20 Juni 2021 menjadi yang pertama sejak Ebrahim Raisi menang pemilihan presiden.
Ebrahim Raisi sama halnya dengan Khamenei, yakni mendukung pembicaraan nuklir.
Hal ini sebagai rute untuk membatalkan sanksi Amerika Serikat yang telah melumpuhkan ekonomi berbasis minyak dan secara dramatis memperburuk kesulitan ekonomi, serta menimbulkan ketidakpuasan yang meluas.
Pemerintah baru Iran berharap untuk mengklaim kredit untuk setiap manfaat ekonomi yang timbul dari kebangkitan kembali perjanjian itu.
Ini merupakan sesuatu hal yang mungkin akan diraih oleh pemerintahan sebelumnya sebelum Ebrahim Raisi menjabat.
Beberapa pejabat Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tim perunding negara Iran saat ini akan tetap utuh setidaknya selama beberapa bulan di bawah kepemimpinan Presiden Ebrahim Raisi.***