Tampil Perdana Sejak Kudeta Myanmar oleh Junta Militer, Aung San Suu Kyi Doakan Kesehatan Masyarakat

- 24 Mei 2021, 18:17 WIB
Aung San Suu Kyi tampil perdana dalam sidang sejak kudeta Myanmar.
Aung San Suu Kyi tampil perdana dalam sidang sejak kudeta Myanmar. /REUTERS/Athit Perawongmetha/

PR CIREBON - Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi hadir secara langsung di sidang pengadilan pada hari Senin, 24 Mei 2021.

Kehadiran Aung San Suu Kyi ini merupakan yang pertama kalinya sejak pemerintahan Myanmar digulingkan oleh junta militer dalam kudeta 1 Februari 2021.

Pemimpin dari partai terpilih Myanmar itu terlihat dalam keadaan sehat, Aung San Suu Kyi juga mengadakan pertemuan tatap muka dengan tim hukumnya selama 30 menit sebelum sidang.

Baca Juga: Sejarah Konfrontasi Hamas vs Israel: Rentetan Insiden Konflik dari Masa ke Masa

Aung San Suu Kyi yang berumur 75 tahun, memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1991 atas upayanya membangun demokrasi.

Dia termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang ditahan sejak kudeta oleh junta militer.

Suu Kyi menghadapi dakwaan yang berkisar dari memiliki radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara.

Baca Juga: Usai Dikritik Karena Kurangnya Penanganan Covid-19, Presiden Brasil Lakukan Konvoi Motor dan Berkerumun

Pemimpin yang digulingkan itu "mendoakan orang-orang dalam keadan sehat", saat pertemuannya dengan para pengacaranya.

Selain itu, dia juga menyebutkan secara jelas partai Liga Nasional untuk Demokrasi miliknya yang dapat segera dibubarkan.

"Dia mengatakan partai itu didirikan untuk rakyat sehingga partai itu akan ada selama rakyat ada," kata Pengacara Thae Maung Maung, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Semakin Dekat, Jepang Lakukan Vaksinasi Massal bagi Lansia

Komisi pemilihan Myanmar yang ditunjuk junta akan membubarkan partai politik Suu Kyi karena penipuan suara dalam pemilihan November.

Tentara merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi pada November.

Tuduhan tersebut telah dibantah oleh mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Myanmar.

Dalam wawancara pertamanya dengan media asing sejak kudeta, pemimpin junta Min Aung Hlaing juga mengatakan Suu Kyi dalam keadaan sehat.

Baca Juga: Anthony Fauci Akui Tidak Yakin Virus Corona Berkembang Secara Alami: Kita Harus Terus Menyelidikinya

Karena dia mempermasalahkan jumlah orang yang terbunuh oleh pasukan keamanan dalam protes sejak kudeta.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara mengambil alih kekuasaan, dengan protes harian.

Pawai dan pemogokan nasional terhadap junta, yang telah merespon dengan kekuatan mematikan, menewaskan lebih dari 800 orang, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Baca Juga: Gunung Berapi Nyiragongo di Kongo Meletus, Belasan Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

Min Aung Hlaing dalam wawancara 20 Mei mengatakan jumlah korban sebenarnya sekitar 300 dan 47 polisi juga telah tewas.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x