Minta Maaf pada Pangeran William dan Harry Soal Putri Diana, Martin Bashir: Saya dan Keluarga Menyayanginya

- 23 Mei 2021, 11:04 WIB
Jurnalis Martin Bashir buka suara soal tuduhannya menipu Putri Diana, yang dikecam oleh Pangeran William dan Pangeran Harry.
Jurnalis Martin Bashir buka suara soal tuduhannya menipu Putri Diana, yang dikecam oleh Pangeran William dan Pangeran Harry. /Mirror

PR CIREBON – Jurnalis Martin Bashir mendapat kritik dari anak-anak mendiang Putri Diana, Pangeran William dan Pangeran Harry, terkait tuduhan bahwa ia telah menipu sang putri untuk mau diwawancara olehnya.

Wawancara yang dilakukan Martin Bashir itu ditayangkan pada tahun 1995, disebut sebagai salah satu yang kontroversial dan mempengaruhi hubungan Putri Diana dengan keluarga Kerajaan Inggris.

Pada wawancara itu, Martin Bashir bertanya tentang pernikahan Putri Diana, yang dijawabnya secara jujur tentang adanya pihak ketiga, yakni Camilla Parker-Bowles.

Baca Juga: Dampak Negatif Gula Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meningkatkan Kolesterol Jahat

Martin Bashir pun buka suara soal tuduhan itu dan mengeluarkan permintaan maaf kepada Pangeran William dan Pangeran Harry.

Akan tetapi, jurnalis itu mengatakan bahwa dirinya menyayangi ibu kedua pangeran tersebut dan bersikeras bahwa wawancara TV yang terkenal itu tidak merusak.

Komentar Martin Bashir tersebut muncul setelah Pangeran William dan Pangeran Harry mengecamnya dan BBC.

Baca Juga: Disebut Turun Kelas usai Jual Batagor, Ririn Ekawati: di Kamus Saya Gak Ada Kata Gengsi

"Saya tidak pernah ingin menyakiti Diana dengan cara apa pun dan saya tidak percaya kami melakukannya," kata Bashir.

"Semua yang kami lakukan dalam wawancara adalah seperti yang dia inginkan, dari saat dia ingin memberi tahu istana, saat disiarkan, hingga isinya. Saya dan keluarga saya menyayanginya," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Martin Bashir juga membantah bahwa dia menipu Putri Diana untuk mau melakukan wawancara dengannya.

Baca Juga: Rayakan 10 Bulan Jadian, Rizky Billar dan Lesty Kejora: Kita Ada karena Leslar Lovers

“Bahkan di awal 1990-an, ada cerita dan panggilan telepon yang direkam secara diam-diam. Saya bukanlah sumber dari semua itu," katanya.

Sebuah laporan resmi oleh Lord Dyson yang dirilis Kamis mengecam Bashir, yang menurut Dyson menipu Diana untuk memberikan wawancara dengan menggunakan dokumen palsu.

Dokumen itu termasuk pernyataan bank palsu yang dimaksudkan untuk menunjukkan staf istana dibayar untuk bercerita tentangnya.

Baca Juga: Kampiun! Atletico Madrid Juara La Liga Spanyol Tahun Ini, Luis Suarez Bagai David Villa

Laporan itu juga mengecam bos BBC, termasuk mantan kepala BBC Lord Hall, karena berusaha menutup-nutupinya.

Para pangeran mengatakan pekan lalu bahwa wawancara Martin Bashir memicu ketakutan, paranoia dan isolasi ibu mereka, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

Pangeran William bersikeras wawancara berjudul Panorama itu tidak boleh ditayangkan lagi.

Baca Juga: Dinar Candy Tegas Tolak Tidak Mau Bertemu Artis Berinisial AT, Aldi Taher?

"Wawancara itu adalah kontribusi besar untuk memperburuk hubungan orang tua saya dan sejak itu menyakiti banyak orang lain," kata Pangeran William.

“Ibu kami adalah wanita luar biasa yang mengabdikan hidupnya untuk melayani masyarakat. Dia ulet, berani, dan jujur. Efek riak dari budaya eksploitasi dan praktik tidak etis akhirnya merenggut nyawanya,” ujar Pangeran Harry.

Martin Bashir mengatakan bahwa dia tidak boleh disalahkan atas kematian Putri Diana, membalas langsung kepada Earl Spencer, yang menuduhnya.

Baca Juga: Soroti Nyinyiran Warganet, Putri Anne Heran: Hebat Kalian, Ngiri Aku Tuh

"Saya tidak merasa saya bertanggung jawab atas banyak hal lain yang terjadi dalam hidupnya, dan masalah kompleks seputar keputusan itu," kata jurnalis tersebut.

Ia mengaku dirinya memahami motivasi perkataan Earl Spencer yang menyalahkannya.

“Tetapi untuk menyalurkan tragedi tersebut, hubungan yang sulit antara keluarga kerajaan dan media hanya di pundak saya terasa sedikit tidak masuk akal dan tidak adil,” bantahnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x