Film Maker Rushdi Sarraj Ceritakan Serangan Prajurit Israel terhadap Jurnalis dan Warga Sipil Palestina

- 21 Mei 2021, 18:00 WIB
Film maker Rushdi Sarraj ceritakan serangan prajurit Israel terhadap jurnalis dan warga sipil Palestina.
Film maker Rushdi Sarraj ceritakan serangan prajurit Israel terhadap jurnalis dan warga sipil Palestina. /Tangkapan Layar Twitter/@RushdiSarraj

PR CIREBON - Rushdi Sarraj merupakan seorang jurnalis dan film maker dari Ain Media yang ditugaskan di Jalur Gaza, Palestina.

Rushdi Sarraj berusia 29 tahun dan aktif membuat cerita pendek untuk Ain Media dan juga dipublikasikan melalui media sosial Twitter pribadinya.

Rushdi Sarraj mengaku selalu mencari orang-orang yang selamat dari reruntuhan bangunan di Gaza yang sebelumnya mendapatkan serangan udara dari Israel.

Baca Juga: Polri Berkomitmen Akan Menangkap Pengguna Media Sosial yang Melakukan Penghinaan Kepada Palestina

"Pekerjaan saya tidak hanya melaporkan apa yang terjadi, tetapi menggabungkan antara jurnalisme dengan pembuatan film," kata Rushdi yang dikutip oleh Pikiran Rakyat-Cirebon.com dari Al-Jazeera, pada Jumat, 21 Mei 2021.

Rushdi mengatakan bahwa dirinya berfokus pada informasi yang terjadi dibalik pemberitaan yang telah dipublikasikan media internasional.

"Saya berfokus pada pemberitaan, namun tepatnya tentang apa yang ada di balik pemberitaan,” kata Rushdi.

Baca Juga: Daftar Zodiak yang Miliki Rasa Empati Terbesar, Pisces Duduki Peringkat Pertama!

Rushdi menyatakan, "Saya selalu mencari orang-orang yang selamat dari reruntuhan bangunan mereka, berusaha menutupi cerita mereka dalam bingkai cerita pendek dan film," ujar Rushdi.

Selain itu, Rushdi mengatakan bahwa tugas tersebut cukup sulit, karena dirinya berada dalam posisi serangan prajurit Israel yang tidak membedakan antara jurnalis, warga sipil maupun pemimpin militer.

"Tugas ini sulit, dapat dibayangkan ketika bekerja di bawah serangan sengit yang tidak membedakan antara jurnalis, warga sipil, atau pemimpin militer," kata Rushdi.

Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Ridho DA: Maaf Belum Bisa Bahagiain Papa dengan Maksimal

Kemudian, mengenai pemboman gedung kantor media oleh Israel, Rushdi mengatakan bahwa Israel bekerja keras untuk membungkam gambar dan suara tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Hal itu, menurutnya adalah sebuah pembungkaman berita atau informasi apapun terhadap kejahatannya.

"Pendudukan Israel membunuh banyak jurnalis Palestina, rekan saya di perusahaan saya, Yasser Murtaja, terbunuh dalam protes damai Great March of Return dua tahun lalu," kata Rushdi.

Baca Juga: Gugat Cerai Alvin Faiz, Larissa Chou: Mari Saling Melangkah Walau Berbeda Jalan

Sementara itu, dirinya meyakini hingga kini jurnalis menjadi target para otoritas Israel.

Rushdi mengatakan, "Dan sekarang target jurnalis terus berlanjut," ujarnya.

Selanjutnya, Rushdi mengatakan bahwa tugas jurnalis di Gaza sangat berbahaya, karena kurangnya alat pelindung seperti helm, yang dilarang distribusinya saat memasuki Jalur Gaza.

Baca Juga: Jurnalis Palestina Ghalia Hamad Ceritakan Pengalaman Liput Pengeboman Israel di Jalur Gaza

Hal itu karena selalu mendapatkan blokade pihak Israel dan yang terus berlanjut hingga kini.

"Sulit untuk membedakan antara perasaan Anda sebagai jurnalis dan sebagai manusia ketika melihat pemandangan darah yang mengerikan dan orang-orang di bawah reruntuhan," ungkap jurnalis muda tersebut.

Sementara itu, dirinya mengungkapkan kerinduannya terhadap keluarganya dengan tidak berhenti menelepon untuk memberikan kabar.

Baca Juga: Konfirmasi Soal Serangan Ribuan Lalat di Koto Tingga, Wali Sirukam: Memang Benar, Baru Pertama Kali Terjadi

Rushdi mengatakan bahwa keluarganya selalu khawatir dengan keadaannya, dan takut dirinya disakiti atas serangan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pada dirinya.

“Keluarga saya tidak berhenti menelepon saya, karena takut saya akan disakiti, ini sebuah ketakutan dan kelelahan yang tak ada habisnya," kata Rushdi.

Melalui akun Twitter pribadinya @RushdiSarraj, dirinya menuliskan, "Still working day and night to cover real-time Israeli aggression on the Gaza Strip #GazaUnderAttack," tulis Rushdi, pada Senin, 17 Mei 2021 silam.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x