"Kami mengikuti saran medis dan memastikan bahwa kami melindungi warga Australia di sini dan saya senang bahwa penerbangan pertama telah tiba, dan jelas akan ada lebih banyak penerbangan yang akan datang," kata Bendahara Josh Frydenberg dalam penjelasan yang disiarkan televisi.
"Penting untuk melakukan pengujian yang kami lakukan sekarang, sebelum orang-orang datang dengan pesawat itu ke Australia. Itulah proses yang kami ikuti, dan kami akan terus mengikutinya," tambahnya.
Dua penerbangan repatriasi Royal Australian Air Force ke Northern Territory dijadwalkan bulan ini, dengan sekitar 1.000 orang direncanakan kembali pada akhir Juni.
Sekitar 9.000 warga Australia di India telah mendaftar ke pemerintah federal, meminta untuk pulang.
Pemerintah menargetkan untuk meningkatkan lebih dari dua kali lipat kapasitas fasilitas karantina di Howard Springs, 25 km tenggara kota Darwin, sehingga dapat mengatasi kedatangan 2.000 orang setiap dua minggu mulai bulan Juni.
India telah melaporkan lebih dari 300.000 infeksi sehari selama tiga minggu terakhir.
Hal ini menguji sistem perawatan kesehatan di India dan membuat banyak orang tak kebagian tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan perawatan yang memadai.
Sebaliknya, Australia telah menjadi salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengatasi pandemi, dengan penguncian cepat, penutupan perbatasan, dan pelacakan kontak yang cepat.