Infeksi 'Jamur Hitam' Meningkat, Dokter di India Ingatkan Warga Tak Pakai Kotoran Sapi untuk Tangkal Covid-19

- 12 Mei 2021, 22:00 WIB
Warga India berbondong-bondong memanfaatkan kotoran sapi, yang diklaim bisa menangkal Covid-19.
Warga India berbondong-bondong memanfaatkan kotoran sapi, yang diklaim bisa menangkal Covid-19. /Reuters/Amit Dave

PR CIREBON- Pemerintah India telah memberitahu petugas medis untuk mewaspadai tanda-tanda mukormikosis pada pasien Covid-19 menyusul peningkatan kasus infeksi 'jamur hitam' yang jarang tetapi berpotensi fatal.

Lebih lanjut, pemerintah India menuturkan bahwa penyakit dari infeksi 'jamur hitam' ini dapat menyebabkan hidung menghitam atau berubah warna, penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk darah pada pasien.

Infeksi 'jamur hitam' ini sangat terkait dengan diabetes, yang pada gilirannya dapat diperburuk oleh steroid, seperti deksametason, yang digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Nagita Slavina Cek Kehamilan, Rafathar: Aa Pengen Punya Adik 3!

Para dokter di India yang merawat pasien Covid-19 dan mereka yang mengidap diabetes serta sistem kekebalan yang terganggu telah diberitahu untuk mewaspadai gejala awal, termasuk nyeri sinus atau penyumbatan hidung di satu sisi wajah, sakit kepala satu sisi, bengkak atau mati rasa, sakit gigi, dan gigi longgar.

Sementara itu, warga India telah diperingatkan terhadap praktik penggunaan kotoran sapi dengan keyakinan dapat menangkal Covid-19.

Di negara bagian Gujarat di India barat, beberapa orang pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk menutupi tubuh mereka dengan kotoran sapi dan air seni dengan harapan akan meningkatkan kekebalan mereka, atau membantu mereka pulih dari penyakit.

Baca Juga: KJRI Gencar Lakukan Pencegahan Covid-19 Lindungi Kesehatan WNI, Angka Mudik dari Malaysia Berkurang

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin bekerja untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, ini sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," kata Dr J. A. Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari News Sky.

Gujarat adalah salah satu tempat yang dikatakan telah mencatat kasus infeksi 'jamur hitam' atau mukormikosis, menurut laporan media, bersama dengan Maharashtra dan ibukotanya Mumbai.

Otoritas India belum menerbitkan data nasional tentang mukormikosis tetapi bersikeras tidak ada wabah besar.

Baca Juga: Viral! Seorang Anak Membeli Voucher Game Senilai Rp800.000, Orang Tua Mengamuk ke Kasir Minimarket

P Suresh, seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Fortis di Mumbai, mengatakan telah merawat setidaknya 10 pasien seperti itu dalam dua minggu terakhir - kira-kira dua kali lebih banyak daripada sepanjang tahun sebelum pandemi.

Dia mengatakan semua telah terinfeksi Covid-19 dan sebagian besar menderita diabetes atau telah menerima obat imunosupresan. Beberapa telah meninggal, dan beberapa kehilangan penglihatan.

Ini adalah komplikasi tambahan untuk rumah sakit India yang kewalahan, yang sangat kekurangan tempat tidur serta oksigen yang dibutuhkan untuk pasien Covid-19 yang sakit parah.

Baca Juga: Ketahui Arti Eid Mubarak, Serta Balasannya dengan Kalimat yang Tepat

India memiliki jumlah rata-rata kematian baru Covid-19 harian tertinggi di dunia - terhitung satu dari setiap tiga kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari.

Hampir 23 juta infeksi Covid-19 telah tercatat di negara itu, dengan hampir 250.000 kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian global, dengan beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa virus itu menyebar lebih mudah.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah