Kekacauan di Myanmar Belum Usai, Pemuda Kini Dikabarkan Banyak Ditangkap, Aktivis: untuk Membunuh Revolusi

- 6 Mei 2021, 15:45 WIB
Pemuda di Myanmar dikabarkan banyak ditangkap dengan tujuan untuk membunuh revolusi, kekacauan yang belum usai sejak kudeta militer.*
Pemuda di Myanmar dikabarkan banyak ditangkap dengan tujuan untuk membunuh revolusi, kekacauan yang belum usai sejak kudeta militer.* /Reuters/Stringer

PR CIREBON - Sejak militer merebut kendali pada Februari lalu, konflik di Myanmar menjadi semakin berdarah. Pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 700 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.

Sementara itu, wajah orang hilang di Myanmar telah membanjiri Internet dengan jumlah yang terus meningkat.

Video online yang beredar di Myanmar juga menunjukkan tentara dan polisi yang memukuli dan menendang pria muda saat mereka didorong ke dalam van, bahkan memaksa tawanan merangkak dan melompat seperti katak.

Baca Juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Infeksi Bertambah 412.262 Jiwa dalam Sehari, Kini India Miliki Lebih 21 Juta Kasus

Baru-baru ini, foto-foto anak muda yang ditahan oleh aparat keamanan juga mulai beredar online dan wajah mereka terlihat berlumuran darah, dengan tanda pemukulan yang jelas dan kemungkinan penyiksaan.

Militer Myanmar terbuka dalam menyiarkan foto-foto semacam itu dan melakukan tindakan brutal terhadap orang-orang di siang hari. Tujuan mereka diduga adalah untuk mengintimidasi.

Setidaknya 3.500 orang telah ditahan sejak kudeta militer dimulai, lebih dari tiga perempatnya adalah laki-laki, menurut analisis data yang dikumpulkan oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang memantau kematian dan penangkapan.

Baca Juga: Dirumorkan Jadi Penyebab Perceraian Bill Gates dan Melinda, Begini Tanggapan Penerjemah Asal Tiongkok

Dari 419 pria yang usianya dicatat dalam database grup, hampir dua pertiganya di bawah usia 30, dan 78 adalah remaja.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x