Baca Juga: Rayakan 10 Tahun Pernikahan, Pangeran William dan Kate Middleton Habiskan Waktu bersama Anak
Orang tua Ain mengatakan bahwa mereka awalnya tidak yakin bagaimana harus menanggapi, tetapi memutuskan untuk melaporkan ucapan guru dan ancaman pemerkosaan tersebut kepada polisi.
“Kalau kami bersikap seperti biasa, atau terus menyepelekan ucapan seperti 'lelucon' belaka. Anak-anak saya yang lebih kecil mungkin akan mengalami hal ini juga dengan guru yang sama,” ungkap ibu Ain, Norshaniza Sharifudin, yang memiliki lima orang anak.
Pihak Polisi Malaysia pun telah berjanji untuk menyelidiki keluhan Ain Husniza Saiful Nizam.
Baca Juga: 4 Aktor Korea Berbakat dan Tampan Ini Semakin Populer Setelah Sering Muncul di Netflix
Sementara itu, kementerian wanita negara setempat, pada hari Kamis kemarin, menyerukan tindakan yang lebih kuat atas lelucon pemerkosaan, pernyataan seksis, dan tindakan mempermalukan tubuh. Pun, kementerian pendidikan menyatakan siap menyelidiki.
Cheryl Fernando dari kelompok advokasi pendidikan Pemimpin GSL mengatakan siswa seperti Ain mewakili generasi baru yang tidak takut menggunakan media sosial untuk berbicara.
"Sangat penting bagi para guru dan pemimpin untuk mengetahui bagaimana menghadapi para siswa. Ini adalah generasi yang memiliki terlalu banyak akses ke teknologi dan ke media sosial apa pun yang mereka inginkan dan ini dapat menjangkau seluruh dunia," ujarnya.***