Lonjakan Kasus Covid-19 di India Dikabarkan Karena Varian Baru, WHO: Terdeteksi di 17 Negara

- 28 April 2021, 09:48 WIB
WHO menyebutkan bahwa varian virus Corona India yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 telah terdeteksi di 17 negara lain.*
WHO menyebutkan bahwa varian virus Corona India yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 telah terdeteksi di 17 negara lain.* /Pixabay/Fernandozhiminaicela

PR CIREBON – Kasus ‘tsunami’ Covid-19 yang melanda di India dikabarkan karena masyarakat yang terlalu lengah terhadap protokol kesehatan dan adanya varian virus baru.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa, 27 April 2021 bahwa varian Covid-19 yang dikhawatirkan di India itu telah ditemukan di lebih dari 12 negara.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, badan kesehatan PBB tersebut mengungkapkan bahwa varian B1617 dari Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India, hingga Selasa berdasarkan urutan data, telah terdeteksi pada setidaknya 17 negara.

Baca Juga: Munarman Ditangkap Densus 88, Fadli Zon: Mengada-ada dan Kurang Kerjaan

"Sebagian besar urutan data diunggah dari India, Inggris Raya, AS, dan Singapura," kata WHO dalam pembaruan epidemiologis mingguan tentang pandemi tersebut.

WHO baru-baru ini mencantumkan B1617, yang memiliki sub-garis keturunan dengan mutasi dan karakteristik yang sedikit berbeda, sebagai ‘varian minat’ alih-alih ‘varian perhatian’.

Label itu akan menunjukkan bahwa varian tersebut lebih berbahaya daripada versi asli virus, misalnya karena lebih mudah menular, mematikan atau mampu menghindari perlindungan vaksin.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 28 April 2021, Buruan Klaim Sebelum Kadaluwarsa

India menghadapi lonjakan kasus baru dan kematian dalam pandemi, dan kekhawatiran meningkat bahwa varian tersebut dapat berkontribusi pada ‘tsunami’ yang sedang berlangsung.

Ledakan infeksi di India, 350.000 kasus baru tercatat di sana dalam satu hari saja, telah mendorong lonjakan kasus global menjadi 147,7 juta.

Virus itu kini telah menewaskan lebih dari 3,1 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Doa Hari ke-16 Puasa Ramadhan: Agar Didekatkan dengan Lingkungan Baik dan Dijauhkan dari Orang Jahat

WHO mengakui bahwa B1617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada varian lain yang beredar di India, menunjukkan potensi peningkatan penularan.

Ditekankan bahwa varian lain yang beredar pada saat yang sama juga menunjukkan peningkatan transmisi, dan kombinasi tersebut mungkin memainkan peran dalam lonjakan saat ini di India.

“Memang, penelitian telah menyoroti bahwa penyebaran gelombang kedua jauh lebih cepat daripada yang pertama,” kata WHO.

Baca Juga: 10 Bahan Alami Ini Bantu Atasi Masalah Bau Mulut, Salah Satunya Jus Nanas

Meski demikian, laporan itu menyoroti bahwa faktor lain dapat berkontribusi terhadap lonjakan tersebut, termasuk kepatuhan yang lemah terhadap langkah-langkah protokol kesehatan.

"Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami kontribusi relatif dari faktor-faktor ini," katanya.

Badan PBB itu juga menekankan bahwa studi lebih lanjut yang kuat ke dalam karakteristik B1617 dan varian lainnya, termasuk dampak pada penularan, keparahan dan risiko infeksi ulang sangat dibutuhkan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x