Ledakan infeksi di India, 350.000 kasus baru tercatat di sana dalam satu hari saja, telah mendorong lonjakan kasus global menjadi 147,7 juta.
Virus itu kini telah menewaskan lebih dari 3,1 juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Doa Hari ke-16 Puasa Ramadhan: Agar Didekatkan dengan Lingkungan Baik dan Dijauhkan dari Orang Jahat
WHO mengakui bahwa B1617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada varian lain yang beredar di India, menunjukkan potensi peningkatan penularan.
Ditekankan bahwa varian lain yang beredar pada saat yang sama juga menunjukkan peningkatan transmisi, dan kombinasi tersebut mungkin memainkan peran dalam lonjakan saat ini di India.
“Memang, penelitian telah menyoroti bahwa penyebaran gelombang kedua jauh lebih cepat daripada yang pertama,” kata WHO.
Baca Juga: 10 Bahan Alami Ini Bantu Atasi Masalah Bau Mulut, Salah Satunya Jus Nanas
Meski demikian, laporan itu menyoroti bahwa faktor lain dapat berkontribusi terhadap lonjakan tersebut, termasuk kepatuhan yang lemah terhadap langkah-langkah protokol kesehatan.
"Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami kontribusi relatif dari faktor-faktor ini," katanya.
Badan PBB itu juga menekankan bahwa studi lebih lanjut yang kuat ke dalam karakteristik B1617 dan varian lainnya, termasuk dampak pada penularan, keparahan dan risiko infeksi ulang sangat dibutuhkan.***