Demi Kondisi Iklim Dunia, Xi Jinping Rela Hadiri KTT Virtual Joe Biden di Tengah Ketegangan AS dan Tiongkok

- 21 April 2021, 15:41 WIB
Presiden Tiongkok, Xi Jinping akan ikut dalam KTT iklim virtual Presiden AS Joe Biden pada Kamis, 22 April 2021 demi bahas iklim dunia.*
Presiden Tiongkok, Xi Jinping akan ikut dalam KTT iklim virtual Presiden AS Joe Biden pada Kamis, 22 April 2021 demi bahas iklim dunia.* //REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

PR CIREBON - Presiden Tiongkok, Xi Jinping akan ikut dalam KTT iklim virtual Presiden AS Joe Biden pada Kamis, 22 April 2021. 

Jo Biden telah mengundang 40 pemimpin dunia termasuk Xi Jinping dan Vladimir Putin dari Rusia dalam pertemuan yang dimulai pada Hari Bumi. 

Tujuan Joe Biden melakukan KTT ini adalah untuk menandai kembalinya Washington untuk perang melawan perubahan iklim, setelah mantan Presiden Donald Trump melepaskan diri dari hal tersebut.

Baca Juga: Perdana Menteri Narendra Modi Memperingatkan 'Badai' Covid-19 Melanda India

KTT virtual akan menjadi pertemuan pertama antara Xi Jinping dan Joe Biden sejak ia menjadi menjadi Presiden AS.

Xi Jinping akan memberikan pidato penting pada pertemuan tersebut, kata kementerian luar negeri Tiongkok, John Kerry dikutip dar situs Japan Today. 

John Kerry dan mitranya dari Tiongkok Xie Zhenhua mengatakan mereka berkomitmen untuk bekerja sama dalam menangani krisis iklim

Baca Juga: Covid-19 Banyak Bermutasi, Varian Baru Disebut Lebih Banyak Menyerang Para Remaja

Sekalipun hingga kini ketegangan antara Tiongkok dan AS masih meningkat.

Janji Washington dan Beijing untuk bekerja sama muncul di tengah tuduhan tentang kebijakan Tiongkok di Hong Kong dan perlakuannya terhadap Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang

Meski sebelumnya, Beijing menolak kritikan campur tangan dalam urusan di dalam negerinya.

Baca Juga: Covid-19 Banyak Bermutasi, Varian Baru Disebut Lebih Banyak Menyerang Para Remaja

Tidak ada solusi global untuk perubahan iklim yang mungkin terjadi tanpa AS dan Tiongkok.

Karena dua ekonomi teratas dunia bersama-sama menyumbang hampir setengah dari total emisi gas rumah kaca dunia.

Joe Biden telah menjadikan iklim sebagai prioritas utama, berbalik dari Donald Trump, yang sangat dekat dengan industri bahan bakar fosil.

Baca Juga: Menguak Jaringan Narkoba Dumai-Madura, BNN Sita 212 Kg Sabu dan 19 Ribu Ekstasi

Presiden AS telah bergabung kembali dengan perjanjian Paris 2015, yang dirundingkan oleh John Kerry sebagai menteri luar negeri dan yang berkomitmen pada negara-negara untuk mengambil tindakan untuk menjaga kenaikan suhu tidak lebih dari dua derajat Celcius (3,6 Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri.

Tiongkok- penghasil emisi karbon terbesar di dunia telah berjanji untuk mencapai emisi puncak pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon tiga puluh tahun kemudian.

Sementara itu, Joe Biden minggu ini diperkirakan akan mengumumkan target baru AS untuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari KTT di tengah meningkatnya alarm global atas suhu yang memecahkan rekor dan bencana alam yang semakin sering terjadi.

Baca Juga: 4 Warna Terbaik Pembawa Keberuntungan untuk Zodiak Aquarius

Beijing mengatakan AS perlu mengambil lebih banyak tanggung jawab atas perubahan iklim, dengan juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying menyebut kembalinya Washington ke perjanjian Paris. 

Xi Jinping bergabung dengan KTT iklim virtual lainnya dengan Prancis dan Jerman pekan lalu, di mana ia mengatakan negara-negara maju harus memberi contoh dalam mengurangi emisi dan mendukung tanggapan negara-negara berkembang terhadap perubahan iklim.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah