Janji Washington dan Beijing untuk bekerja sama muncul di tengah tuduhan tentang kebijakan Tiongkok di Hong Kong dan perlakuannya terhadap Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang
Meski sebelumnya, Beijing menolak kritikan campur tangan dalam urusan di dalam negerinya.
Baca Juga: Covid-19 Banyak Bermutasi, Varian Baru Disebut Lebih Banyak Menyerang Para Remaja
Tidak ada solusi global untuk perubahan iklim yang mungkin terjadi tanpa AS dan Tiongkok.
Karena dua ekonomi teratas dunia bersama-sama menyumbang hampir setengah dari total emisi gas rumah kaca dunia.
Joe Biden telah menjadikan iklim sebagai prioritas utama, berbalik dari Donald Trump, yang sangat dekat dengan industri bahan bakar fosil.
Baca Juga: Menguak Jaringan Narkoba Dumai-Madura, BNN Sita 212 Kg Sabu dan 19 Ribu Ekstasi
Presiden AS telah bergabung kembali dengan perjanjian Paris 2015, yang dirundingkan oleh John Kerry sebagai menteri luar negeri dan yang berkomitmen pada negara-negara untuk mengambil tindakan untuk menjaga kenaikan suhu tidak lebih dari dua derajat Celcius (3,6 Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri.
Tiongkok- penghasil emisi karbon terbesar di dunia telah berjanji untuk mencapai emisi puncak pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon tiga puluh tahun kemudian.
Sementara itu, Joe Biden minggu ini diperkirakan akan mengumumkan target baru AS untuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari KTT di tengah meningkatnya alarm global atas suhu yang memecahkan rekor dan bencana alam yang semakin sering terjadi.